iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, BATANGHARI Genderang Pilkada Batanghari bakal segera ditabuh. Jauh-jauh hari, para figur yang berpotensi maju di ajang lima tahunan itu sudah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Keseruan Pilkada untuk kepala daerah periode 2021-2026 ini menjadi lebih bergairah mengingat tidak ada incumbent yang bakal maju. Pasalnya, Bupati Batanghari saat ini, Syahirsah, sudah memimpin Batanghari selama dua periode.

Beberapa figur yang menghangat dibicarakan itu antara lain Hj. Yuninnta Asmara, SH (Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Batang Hari/Istri Bupati Batanghari Syahirsah), M Haviz (Putra alm H Abdul Fattah/mantan Bupati Batanghari), Hj. Camelia Puji Astuti (Ketua DPD Demokrat Kabupaten Batang Hari) dan Elpisina, SE, M.Si (Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Batanghari/Ketua DPC PKB Kabupaten Batang Hari), kemudian M. FadhilArief, SE (Sekda Muarojambi).

Namun nama lain seperti HM. Mahdan, S.Kom (Ketua DPRD Kabupaten Batang Hari), Hasbi Ansori (mantan anggota DPD RI sekaligus anggota DPR RI terpilih ), H. Arzanil (Ketua KONI Kabupaten Batang Hari), Amir Hasbi (Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Jambi), H Ardian Faisal (mantan Wakil Bupati Batang Hari) dan Sinwan SH (Mantan Bupati Batanghari/ Ketua DPD Perindo Kabupaten Batanghari) juga patut diperhitungkan.

BACA JUGA: Kata Pengamat Politik, Ada Enam Poros Baru di Pilkada Batanghari

M. Aris salah satu pengamat politik di Kabupaten Batanghari mengatakan pertarungan Pilkada nantinya dipastikan bakal banyak kejutan, karena para peserta banyak diikuti oleh tokoh politik muda. 

Yang pasti, pertarung pilkada Batang Hari 2020 bakal alot, tanpa keikutsertaan petahana (bupati) seperti pada pilkada-pilkada sebelumnya, ungkap M. Aris.

Menurut mantan Komisioner KPU Kabupaten Batang Hari ini, pertarungan Pilkada Kabupaten Batang Hari selalu panas dan mendapat perhatian dari masyarakat di Provinsi Jambi. Karena, selain sebagai Kabupaten tertua di Provinsi Jambi, juga selama ini identik dengan tidak stabilnya hubungan politik antara Syahirsah SY  dan H. Abdul Fattah (alm). Bersatu pada Pilkada tahun 2000, namun pecah kongsi pada Pilkada 2005 dan 2010, tapi menyatu kembali di Pilkada 2015.

Tensi politik di Pilkada boleh tinggi, namun siapapun yang terpilih sejatinya kembali merangkul lawan politik untuk membangun Kabupaten Batanghari, harap Aris. (rza)


Berita Terkait



add images