iklan Tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri 2019 untuk memastikan kelancaran distribusi energi bagi masyarakat selama masa libur dan arus mudik serta balik lebaran.
Tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri 2019 untuk memastikan kelancaran distribusi energi bagi masyarakat selama masa libur dan arus mudik serta balik lebaran.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI Kerja keras dan kerja ikhlas pejuang energi Pertamina sebagai tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri 2019 untuk memastikan kelancaran distribusi energi bagi masyarakat selama masa libur dan arus mudik serta balik lebaran sejak H-15 21 Mei lalu akan berakhir pada hari ini. General Manager Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel, Primarini mengatakan kinerja Pertamina MOR II Sumbagsel patut disyukuri dan dibanggakan.

Banyak mengucap syukur alhamdulillah kinerja pejuang energi Satgas RAFI 2019 di Sumbagsel sangat kompak, saling bahu membahu memastikan energi bisa dinikmati oleh masyarakat selama masa satgas. Tentu masih ada yang harus dievaluasi dan ditingkatkan, tapi tetap kita bisa berjalan dengan kepala tegak dan bangga atas apa yang kita kerjakan, ujar Primarini.

Mulai dari kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM), Primarini berpendapat bahwa Pertamina MOR II Sumbagsel meski terdapat beberapa tantangan tetap berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat selama arus mudik dan balik serta saat libur lebaran. Pada tahun ini, menurutnya tantangan penyaluran BBM terpusat di Ruas Tol Bakauheni Terbanggi Besar Pematang Panggang Kayu Agung Palembang.

Tol ini merupakan sarana dan fasilitas baru bagi pemudik yang menuju ke kota-kota di Pulau Sumatera. Antisipasi sudah kami petakan, bahkan kami evaluasi setiap hari untuk melihat pola masyarakat yang melakukan pengisian BBM, alternatif seperti motoris dan mobil dispenser juga sudah kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan di Tol Trans Sumatera, imbuhnya.

Untuk di Tol Trans Sumatera sendiri, baik ruas operasional dan fungsional Primarini menyampaikan bahwa Pertamina MOR II Sumbagsel sudah menyalurkan sebanyak 668.702 Kilo Liter (KL) BBM sejak 27 Mei hingga 18 Juni, dengan konsumsi tertinggi pada 30 Mei hingga 1 Juni untuk arus mudik dan 8 Juni hingga 10 Juni untuk arus balik.

Primarini juga mengapresiasi masyarakat Sumbagsel karena sudah banyak yang move on menggunakan Bahan Bakar Khusus (BBK) yang lebih berkualitas bagi kendaraannya. Dibandingkan konsumsi harian di tahun 2019, Premium hanya meningkat 6%, sedangkan Pertalite meningkat 15%, Pertamax 35%, dan untuk Pertamina Dex meningkat hingga 7%. Sedangkan untuk jenis lain seperti Bio Solar, Dexlite, dan Turbo disampaikan tidak terjadi perubahan signifikan daripada konsumsi normal harian.

Masyarakat sudah cerdas, tidak galau dan sudah move on karena sadar menggunakan BBK akan lebih baik bagi kendaraan mereka, secara performa, efisiensi, dan juga efek lingkungannya, katanya.

Beranjak ke kebutuhan dapur para nenek, ibu, dan wanita, Pertamina MOR II Sumbagsel juga selalu menjaga keamanan stok LPG bagi masyarakat Sumbagsel. Hingga 18 Juni, Pertamina MOR II Sumbagsel telah menyalurkan LPG PSO 3 Kg sebanyak 7% lebih banyak daripada konsumsi normal harian dengan penjualan tertinggi terjadi pada H-4 mencapai 34% lebih banyak. Sedangkan LPG NPSO sudah disalurkan 4% lebih banyak dengan penjualan tertinggi terjadi pada H-2 meningkat sekitar 50%.

Sejak Bulan Mei kami sudah melakukan penambahan fakultatif untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat selama menjalankan ibadah puasa. Begitu juga di Bulan Juni, kami sudah salurkan lebih banyak dari biasanya mengantisipasi tradisi mudik yang identik dengan memasak di kampung halaman masing-masing. Jadi kami ingin masyarakat nyaman tidak khawatir karena kebutuhan LPG, imbuh Primarini.

Kini, pejuang energi Pertamina Sumbagsel sudah bisa beristirahat dengan tenang melihat masyarakat yang sudah menikmati manfaat atas hasil kerja tim Satgas RAFI 2019, mereka yang mudik kini sudah kembali bekerja, anak-anak liburan kini juga sudah mulai kembali sekolah, semua kembali ke rutinitas.

Kebanggaan, itu yang saya selalu bilang dengan teman-teman, coba bayangkan, kita bisa memberikan senyuman kepada orang tua yang sudah lama tidak bertemu anaknya, dan semua itu terwujud ketika mereka berkumpul saat lebaran karena kita layani mereka selama diperjalanan dan pastikan kompor mereka menyala untuk memasak hidangan terbaik. Meski kita harus mengorbankan momen ini, saya yakin keluarga kita akan selalu mendoakan dan bangga, kita sudah menjalankan amanah terindah, dan yakinlah pasti akan ada balasannya kelak, tutup Primarini. (*/w4n)


Berita Terkait



add images