iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Konstelasi politik jelang perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2020 mendatang, kian hangat. Sejumlah nama yang digadang-gadangkan bakal ikut bertarung pada kontestasi politik paling bergensi di Provinsi Jambi terus mengemuka dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Menariknya, tak hanya politisi yang berkiprah di partai politik, tetapi juga para Jenderal berbintang di TNI dan Polri yang namanya terus digaungkan akan ikut bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan ini. Sejauh ini ada 4 nama para Jenderal yang mengemuka, yakni, Ketua Umum HKK Nasional dan Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Brigjen Pol Drs H. Syafril Nursal. Dan Teddy Lhaksmana Widya Kusuma. Kemudian, Mantan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Sudirman. Tiga nama ini dinilai sebagai tokoh Nasional asal Jambi yang sangat layak dan punya kemampuan untuk membangun Jambi kedepannya.

Selain itu, ada juga nama Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS, yang mulai sowan ke sejumlah tokoh politik ternama Jambi. Dia terlihat menyambangi kediaman Hasan Basri Agus (HBA) yang disinyalir sebagai langkah awalnya untuk menjalin komunikasi politik untuk Pilgub Jambi 2020 mendatang.

BACA JUGA : Namanya Masuk Bursa Kandidat di Pilgub Jambi 2020, Ini Tanggapan Syafril Nursal

Teddy Lhaksmana Widya Kusuma yang merupakan putra asli Jambi lahir pada 15 Februari 1959.

Teddy juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam II/Sriwijaya yang diembannya sejak 2015 lalu. Teddy merupakan alumnus Akademi Militer tahun 1983, Ia berpengalaman dalam bidang Infanteri Baret Merah.

Lantas bagaimana peluang para jendral ini ikut bertarung di Pilgub Jambi 2020 mendatang?
Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad, mengatakan, sejumlah nama yang muncul itu belum menampakkan keseriusan yang nyata.

Belum ada pernyataan secara terbuka, kemudian juga belum ada kegiatan sosialisasi yang masif, katanya kepada harian ini, Kamis (20/6).

Dia mengaku belum bisa menghitung orang-orang ini sebagai penantang yang serius pada Pilgub Jambi 2020 mendatang. Kalau ditanya bagaimana kekuatan mereka ini, kita belum bisa mengukurnya sekarang, ujarnya.

Makanya dalam riset Idea Institue yang dilakukan beberapa waktu lalu soal elektabilitas sejumlah tokoh yang bakal maju di Pilgub Jambi 2020 ini, nama-nama mereka ini belum bisa dimasukkan.

Kecuali Pak Muchlis, yang lain belum kita masukkan, katanya.

Dia juga mengatakan, jika dalam survei yang telah dilakukan, untuk elektabilitas Muchlis sendiri dinilai cukup bagus meski belum melakukan sosialisasi. Cukup dikenal di Batanghari dan Muaro Jambi, bebernya.

Dirinya menyampaikan, jika kemungkinan terjadinya perang bintang di Pilgub Jambi 2020 mendatang, bisa saja terjadi. Kemungkinan itu bisa saja terjadi, tapi Saya belum melihat upaya serius dari keemapat nama itu, bebernya.

Kemungkinan itu, kata Jafar, seperti halnya Muchlis yang tentunya punya jaringan yang kuat, hal yang sama juga seperti Syafril Nursal yang merupakan pemimpin salah satu oraganisasi keluarga Kerinci se Nasional.

Tentunya itu bisa jadi modal. Jika benar-benar maju, ini menjadi pertarungan yang cukup menarik, tukasnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Fisipol Unja, Farisi mengatakan, semakin banyak bakal calon gubernur yang mencuat semakin bagus bagi demokrasi dan pilihan rakyat.

Walaupun berbeda sistem pemerintahannya, secara manajemen kepemimpinan mereka bagus, ujarnya.

Sementara itu, Dia melihat peluang Kapolda Jambi Irjen Muchlis AS cukup tinggi jika dibandingkan dengan dua bintang lainnya dalam Pilgub.
Berdasarkan survey yang ada, Pak Muchlis termasuk dalam Top 5, ujar Dosen Unja ini.

Dia juga menambahkan dari semua bintang bakal mennjadi calon Gubernur, Muchlis AS lebih berpotensi menang.

Keuntungan petahana yang maju memberikan potensi suara lebih banyak dengan mendekatkan diri ke masyarakat, tukasnya. (wan/mg1)


Berita Terkait



add images