iklan Kondisi desa yang berada di aliran sungai Batanghari yang memprihatinkan dan berada dibibir sungai.
Kondisi desa yang berada di aliran sungai Batanghari yang memprihatinkan dan berada dibibir sungai.

JAMBIUPDATE.CO, BATANGHARI- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari memantau sedikitnya sebanyak 17 desa rawan musibah tanah longsor.

Hal ini baru pemantauan, belum secara faktual. Ada 17 desa dalam wilayah Kabupaten Batanghari yang masih rumah penduduknya berada dibantaran sungai, aku Sekretaris BPBD Kabupaten Batanghari, Syamral Lubis.

Syamral berujar, tanah yang dekat dengan bantaran Sungai Batanghari sudah mulai retak-retak. Apabila tiba-tiba hujan, lalu tanah itu berongga dan rongga tanah ini lama-lama turun, maka rumah masyarakat terancam longsor.

Kita khawatir rumah masyarakat hanyut tenggelam dan longsor ke Sungai Batanghari. Kita minta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Batanghari untuk berhati-hati," ujarnya.

Ke-17 desa rawan longsor tersebar dalam wilayah Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kecamatan Mersam, Kecamatan Batin XXIV, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kecamatan Muara Bulian dan Kecamatan Pemayung.

BPBD Kabupaten Batanghari mengimbau agar masyarakat selalu memperhatikan lingkungan dan berkoordinasi dengan Pemkab Batanghari. Tujuan ini supaya langkah cepat bisa dilaksanakan untuk penyelamatan.

Kita mencegah bencana tidak bisa, tapi mengurangi resiko bisa, dengan cara pemantauan dan deteksi dini," katanya. (rza)


Berita Terkait



add images