iklan Walikota Fasha saat presentase di hadapan dewan juri
Walikota Fasha saat presentase di hadapan dewan juri

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kehandalan dan kepemimpinan Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME dalam menahkodai "kapal besar" Pemerintah Kota Jambi kembali meraih ruang apresiasi. Kali ini Wali Kota Jambi Syarif Fasha, kembali masuk dalam nominasi ajang penghargaan Indonesia Attractiveness Index (IAI) 2019.

Memasuki tahun kelima, ajang apresiasi dan pengakuan eksistensi kepala daerah berprestasi dalam membangun daerahnya tersebut, kembali menominasikan Wali Kota Jambi Syarif Fasha dalam nominasi IAI untuk kategori Kota Besar dalam Pelayanan Publik.

Bertempat di Ruang dan Tempo Co-Working Space Gedung Tempo Jakarta (24/6), dihadapan tim juri yang terdiri dari Bambang Harimurty (Tempo), Handi Irawan (Frontier), dan Faisal Basri (Ekonom Universitas Indonesia), Wali Kota Fasha memaparkan presentasinya yang berjudul Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Perkotaan.

Dalam paparannya, Wali Kota Fasha menjelaskan berbagai kebijakan strategisnya dalam meramu standar pelayanan publik yang mengedepankan pelayanan prima.

"Saat ini kami bergeser dalam pelayanan yang konvensional, menuju pelayanan yang mengandalkan smart city, berbasis IT dalam setiap jenis pelayanan, kepastian dan kenyamanan dalam investasi, penguatan kualitas infrastruktur dan utilitas perkotaan serta lingkungan, yang sejalan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat," jelas Wali Kota Fasha, mengawali paparannya.

Sebagai kepala daerah, Fasha dinilai berhasil melakukan perubahan besar dan membawa Kota Jambi sebagai satu dari daerah yang memiliki peluang investasi terbaik di Indonesia, Wali Kota Fasha memaparkan beberapa kiat nya dihadapan tim juri.

"Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dan penggunaan APBD adalah kunci utama dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan demikian kami bisa menghemat pengeluaran pemerintah dan menjamin akuntabilitasnya. Selanjutnya kami mulai mengimplementasikan smart city dalam tata kelola pemerintahan, karena kami adalah satu dari 25 daerah percontohan di Indonesia dalam smart city. Tahap selanjutnya adalah kami ciptakan berbagai inovasi dalam peningkatan pelayanan. Dengan demikian, konsep pelayanan yang kami berikan adalah pelayanan prima yang berkualitas dan dapat diandalkan," beber Wali Kota dua periode itu.

Fasha juga banyak menjelaskan berbagai program inovasi pembangunan di Kota Jambi yang telah dilahirkannya, baik dibidang teknologi informasi, pelayanan kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, lingkungan, utilitas publik, infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa inovasi tersebut bahkan telah diakui dan meraih penghargaan internasional, bahkan dengan inovasi itu Kota Jambi menjadi role model di Indonesia.

Dalam sesi dialogis, tim pakar tampak antusias mengupas lebih jauh berbagai paparan yang disampaikan Wali Kota Jambi itu dengan berbagai pertanyaan. Bahkan mereka mengaku penasaran ingin berkunjung langsung ke Kota Jambi untuk melihat langsung dan melakukan kajian lapangan (fact finding).

Sebagaimana diketahui, keberhasilan Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha dalam pembangunan di Kota Jambi telah meraih berbagai apresiasi dan penghargaan. Untuk ajang IAI sendiri, Wali Kota Fasha telah meraih penghargaan tersebut selama 2 tahun belakangan secara berturut-turut. Anugerah tersebut juga menambah daftar panjang penghargaan yang telah diterimanya sejak memimpin Kota Jambi, yaitu 119 penghargaan, baik ditingkat provinsi, nasional hingga internasional.

Indonesias Attractiveness Index sendiri adalah suatu penghargaan bergengsi yang diberikan kepada kepala daerah yang memiliki prestasi dan daya tarik di sektor Investasi, Infrastruktur, Layanan Publik dan Pariwisata. Metodologi yang digunakan dalam penilaian adalah dengan lebih dahulu menentukan nominasi Provinsi/Kabupaten/Kota yang di survey berdasarkan metode MP3EI, dan selanjutnya dilakukan pengumpulan serta pengujian data sekunder, yang kemudian dilanjutkan dengan menentukan Top 2 "Terbaik" dan Top 2 "Potensial" di setiap dimensi kategori untuk Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia. (hfz)


Berita Terkait



add images