iklan  LUSI PIARA METI (Mahasiswa STIFI Perintis Padang)
LUSI PIARA METI (Mahasiswa STIFI Perintis Padang)

JAMBIUPDATE.CO, - Napza itu apa sih? Apa hubungannya dengan keren? dengan membaca judul artikel ini teman-teman semua pasti bertanya gitu kan?
 
Napza merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Istilah napza ini dikeluarkan oleh menteri kesehatan republik Indonesia. Tapi biasanya masyarakat menyebutnya NARKOBA. Contoh dari napza yang populer berupa: ganja, shabu, ekstasi, heroin, morfin, kokain, opium, ekstasi dan lainnya.

Napza secara umum adalah zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan kedalam tubuh baik secara oral (diminum, dihisap, dihirup dan disedot) maupun disuntik, dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang. 

Hal ini dapat menimbulkan gangguan keadaan sosial yang ditandai dengan indikasi negatif, waktu pemakaian yang panjang dan pemakaian yang berlebihan (Lumbantobing, 2007).

Kita semua pasti sudah tahu penyalahgunaan napza ini sudah banyak terjadi di kalangan artis, sosialita, pejabat, mahasiswa dan lain-lain. Mereka menyalahgunakan napza karena dapat memberikan efek Depresan agar dapat menenangkan, Stimulan agar badan terasa fit, Halusinogen agar dapat berhalusinasi. 

Dari tujuan mereka tersebut dapat disimpulkan hanya untuk kebahagiaan sesaat. Bisa jadi mereka belum tau dampak pada tubuhnya ataupun telah mengetahui bahaya napza, namun karena SAKAW sakit karena engkau, ya kamu..wkwkwkw.. gak kok, napzanya apasih author nya gaje. Sakaw itu gelaja yang menyakitkan jika putus obat, istilah umumnya udah ketagihan susah untuk berhenti menggunakannya.

Efek buruknya sangat berbahaya terhadap fisik ,psikologi, dan juga lingkungan sosial. Pada fisik sangat beresiko terkena penyakit menular (HIVdan Hepatitis ), gangguan sistem syaraf, gangguan jantung, overdosis dapat menyebabkan kematian. 

Pada psikologi dapat menyebabkan kehilangan percaya diri, merasa tertekan, tingkah laku yang labil, sulit berkonsentrasi, stress, dan fatalnya akan ada kecenderungan ingin bunuh diri. Pada lingkungan sosial seseorang pemakai akan anti-sosial, dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan keluarga dan pendidikan terganggu.

Kata Komjen Pol Heru Winarko pada tahun 2018, para pengguna narkoba mayoritas adalah generasi muda atau para pelajar. Penyalahgunaan napza pada kalangan remaja ini disebabkan berbagai hal seperti, pergaulan yang tidak sehat, faktor keluaga seperti broken home, adanya rasa penasaran dan banyak hal sebagainya.

Pada masa remaja ini seorang individu berlomba-lomba ingin menjadi keren, contoh kecilnya seperti cowok itu kalau gak merokok gak ganteng, gak keren, gak kece, begitulah dilingkungan pergaulan yang buruk. Mereka menganggap memakai narkoba bersama bentuk kesetiakawanan biar keren, padahal teman yang baik tidak akan menjerumuskan kita ke hal negatif tersebut. 

Tujuan remaja menggunakan Napza ingin menenangkan diri karena masalah pribadi, seperti broken home tadi. Kenapa dengan Napza? Malah bikin hidup tambah ribet. Itu bukannya menyelesaikan masalah malah menambah masalah.

Sebaiknya lakukanlah hal yang positif, buktikan ke masyarakat, aku keren, walaupun aku korban broken home aku punya prestasi.. gitu dong. Author curhat dikit ya, satu tahun lalu author kehilang orang yang tersayang yaitu ibu, sempat merasa terpuruk dan tidak punya semangat melalui hidup. Namun Napza bukan salusinya kan? Author malah tambah semangat dan melakukan aktivitas yang positif agar kesedihan-kesedihan itu berlalu, itu baru kerennnn. Kita tunjukkan pada dunia bahwa keren tidak  harus dengan Napza.

Remaja juga terjebak napza karena penasaran dan ingin coba-coba. Kata Agnes Monika kita gak perlu nyobain tai buat tau tai itu gak enak ya kan? Udah tau Napza berdampak buruk pada diri kita, ya jangan dicoba. Untuk itu, ingin keren jangan salah gunakan narkoba, lakukan kegiatan positif dan raihlah prestasi. (ist) 


Berita Terkait



add images