iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Setidaknya ada 1.800 km jalan tol baru yang wajib diselesaikan hingga akhir tahun ini. Mayoritas, 1.576,9 km berada di Pulau Sumatera dan Jawa. Modal pemerintah untuk merampungkan proyek ini pun, menembus angka Rp244 triliun.

Sumber data BPJT mencatat nilai investasi dengan target ini, tentu memiliki tingkat kesulitan yang bervariatif terutama dari sisi pembebasan lahan, yang kerap menimbulkan polemik.

Meski demikian proyek jalan tol yang sudah masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional harus tuntas meski ada 65 ruas jalan tol semuanya digarap hingga saat ini.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan dari daftar tersebut, 10 di antaranya saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan, dan sisanya ada yang sedang konstruksi, sebagian beroperasi dan ada juga yang sudah beroperasi penuh.

"Dan 14 jalan tol lagi yang belum mendapatkan investor. Saat ini jalan tersebut masih dalam tahap persiapan," ungkapnya.

Nantinya ruas-ruas tol ini akan ditetapkan lokasi trasenya untuk kemudian bisa dilelang dan ditetapkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) nya. Setelah dilakukan penandatanganan pengusahaan perjanjian jalan tol (PPJT), proyek bisa mulai digarap.

Biaya pembangunan untuk 14 ruas tol baru tersebut sekitar Rp244,4 triliun. Panjang jalan tol yang dibangun mencapai Rp1.576 km. "Dana tersebut sebenarnya tak mahal-mahal amat. Daftar proyek tol yang mayoritas berada di Sumatera membuat biaya pengadaan lahan menjadi lebih murah sehingga biaya bisa ditekan," terangnya.

Perbandingannya bisa dilihat dari biaya pembangunan tol sepanjang 191 km untuk ruas Simpang Sekayu-Tempino-Jambi hanya sekitar Rp21,32 triliun.
Terpisah Manajer proyek jalan tol Palindra PT Hutama Karya (HK) Hasan Turcahyo, mengatakan PT HK akan menggarap ruas jalan tol Betung Jambi yang membentang dari Provinsi Sumatera Selatan ke Provinsi Jambi.

Proyek akan dibangun setelah PT Hutama menuntaskan pembangunan jalan tol ruas Palembang Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km sebagai bagian dari jalan tol trans Sumatera (JTTS)
Manajer proyek jalan tol Palindra PT HK telah mengadakan pertemuan dengan wakil dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi."Sudah kita gelar rapat untuk persiapan pembangunan jalan tol Betung Jambi sepanjang 191 km," kata Hasan.

Menurutnya, jalan tol antara Sumsel dan Jambi tersebut akan terbentang dari Betung atau simpang Sekayu-Tempino Jambi dengan jumlah lajur untuk tahap awal dua lajur. Jalan tol ini melintasi wilayah Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Muaro Jambi di Provinsi Jambi. "Saat ini pekerjaan yang telah dilaksanakan adalah Amdal, FS, Basic Desaign, dan dokumen perencanaan pengadaan tanah atau DPT," ujarnya.

Selain ruas tol Palembang Indralaya dan Betung Jambi, melalui Perpres (Peraturan Presiden) No 100 tahun 2014 tertanggal 17 September 2014, pemerintah menugaskan PT HK dalam pengusahaan empat ruas jalan tol trans Sumatera (JTTS) meliputi ruas jalan tol Medan-Binjai, Palembang-Simpang Indralaya, Pekanbaru-Dumai dan Bakauheni-Terbanggi Besar. Penugasan tersebut meliputi pendanaan. "Termasuk perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan," singkatnya. (ful/fin)


Berita Terkait



add images