iklan Penyidik senior KPK Novel Baswedan masih menanti titik terang kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya. (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)
Penyidik senior KPK Novel Baswedan masih menanti titik terang kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya. (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)

JAMBIUPDATE.CO, Tim satuan tugas pengungkapan kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan berkas investigasi pada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Namun, hingga kini tim satgas belum juga menyampaikan kepada publik terkait hasil investigasi tersebut.

Kinerja tim satgas bentukan Polri itu pun mendapat respon dari sejumlah mantan pimpinan KPK, salah satunya Mochamad Jasin. Dia menyampaikan, jika tim satgas bentukan Polri belum juga bisa memecahkan kasus Novel. Jasin meminta Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim yang lebih independen.

Bila TGPF bentukan Polri tidak menunjukkan hasil yang signifikan, tidak menemukan pelakunya, maka Tim Gabungan Pencari Fakta yang baru harus dibentuk oleh Presiden, kata Jasin saat dikonfirmasi, Rabu (10/7).

Menurut Jasin, tim independen bentukan Presiden harus diisi oleh para penegak hukum yang berintegritas dan tokoh nasional yang profesional dan independen.

Kendati demikian, tim satgas gabungan bentukan Polri meski dinilai gagal juga harus tetap menyampaikan hasil kerjanya kepada publik. Selain itu, masyarakat diminta terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
Bila tidak (terungkap), menjadi preseden buruk bagi bagi penegakan hukum ke depan terutama terhadap para penyerang KPK, tegas Jasin.

Senada dengan Jasin, mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas menuturkan, kegagalan mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan membuktikan ketidakseriusan pemerintah dalam upaya memberantas korupsi.

Tragedi teror terhadap Novel Baswedan yang berujung pada gagalnya upaya menangkap pelakunya, semakin membuktikan derajat ketidakjujuran rezim dalam melawan virus ganas korupsi. Rezim rapuh dan ringkih secara moral institusional yang kehilangan hak moral untuk dipanuti, tegas Busyro.

Sebelumnya, tim satgas gabungan bentukan Polri, Hendardi menyatakan, pihaknya akan melaporkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait hasil investigas yang dilakukan TGPF.

Kami mesti sampaikan laporan kepada Kapolri dulu yang memberikan mandat kepada tim bukan kepada ICW atau siapapun, laporan akan disampaikan pekan ini, ujar Hendardi, Senin (8/7).

Direktur Eksekutif SETARA Institut ini menyebut, nantinya Jenderal Tito Karnavian akan mempelajari temuan TGPF. Kemudian disampaikan kepada publik terkait perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Nanti selanjutnya setelah dipelajari oleh Kapolri terserah Kapolri bagaimana mekanismenya untuk menyampaikan pada publik dan menindaklanjuti temuan dan rekomendasi kami, tandasnya.

Editor : Kuswandi

Reporter : Muhammad Ridwan


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images