iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, SAMARINDA - Wahyu tergolong pencuri yang berupaya setia pada pekerjaan yang dijalaninya. Dia pernah menginap semalam di Polsek Samarinda Ulu.

Wahyu kala itu mendapat kenang-kenangan khusus dari Wakapolsek Samarinda Ulu AKP Robin Harapan Mangunsong. Rambutnya dipangkas dan diberi tanda layaknya gambar bibir.

Sabtu (20/7), pemuda 22 tahun itu kembali kedapatan mencuri di Kompleks Wijaya Kusuma, Samarinda Ulu.

Saya itu satu jam lebih ceramah ke dia (Wahyu). Kalau kata orang itu sampai bebuih muntung (bebusa mulut), ujar perwira balok tiga itu.

Alih-alih bisa tobat, pria yang dua hari sebelumnya sempat menginap di markas polisi di Jalan Juanda itu malah lebih nekat. Dia masuk ke proyek bangunan. Berdua sama temannya, HP yang diambil dibawa temannya, pelaku itu yang tertangkap, sambung Robin.

Robin sempat kaget saat mendatangi lokasi tertangkapnya Wahyu. Kok kamu lagi. Enggak insaf berarti kamu ini, ucapnya mengulang perkataannya saat menjemput pelaku.

Sebelumnya, kasus yang menyeret Wahyu adalah pencurian helm di kawasan Suryanata. Keliling dia setiap hari, jelas Robin.

Sehari, dia mampu menjual 10 helm curian. Rata-rata jualnya Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu, tutur Wahyu dari balik dinding ruang tahanan. Jadi, penghasilan dia per hari bisa mencapai Rp 700 ribu.

Kebiasannya mengutil, membuatnya menggantungkan nasib dari mencuri. Sambil meringis setelah sempat jadi bulan-bulanan warga, dia mengaku diajak oleh rekannya.

Dijelaskan Robin, Wahyu memang kerap tak banyak bicara ketika diperiksa. Terkait temannya masih diselidiki anggota reskrim, ungkapnya. Dia menggaransi, tak ada hadiah lain yang akan diberikan kepada Wahyu. (*/dra/kri/k16/prokal)

 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images