iklan Foto : Iwan Tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK : Sejumlah Pemain Persija Jakarta dan Pemain PSM Makasar saat pertandingan Final Kratingdaeng Piala Indonesia Leg I di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019). Laga Persija Jakarta vs PSM Makasar berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Persija dengan gol tunggal yang dicetak Ryuji Utomo di menit 85.
Foto : Iwan Tri wahyudi/ FAJAR INDONESIA NETWORK : Sejumlah Pemain Persija Jakarta dan Pemain PSM Makasar saat pertandingan Final Kratingdaeng Piala Indonesia Leg I di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019). Laga Persija Jakarta vs PSM Makasar berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Persija dengan gol tunggal yang dicetak Ryuji Utomo di menit 85.

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR - Persija memastikan bersedia ke Makassar. Dengan syarat, mendapat pengawalan ekstra sejak tiba di bandara sampai kembali pulang ke Jakarta.

CEO Persija, Ferry Paulus, juga memiliki permintaan khusus. Bila Persija juara, tidak akan dirayakan di Makassar.

Idealnya lebih baik di Jakarta, kata Ferry, Selasa, 30 Juli.

Ferry membantah pihaknya sengaja meminta tidak ingin ada pengamanan dari kepolisian.

Saya pikir itu keliru, apalagi sudah ada kejadian. Ada oknum tertentu yang sengaja melakukan ini, nilainya.

Dia menyesalkan tidak ada pengamanan ekstra yang diberikan kepada tim Persija.

Ini akibat ketidakcakapan panpel. Sebelumnya kami sudah duduk bersama. Karo Ops sampaikan bahwa panpel PSM tidak minta keamanan diperketat saat ofisial training, sesal Ferry.

Media Officer PSSI, Bandung Saputra, mengaku belum menerima pernyataan resmi dari Persija yang ingin seremoni di Jakarta jika jadi juara.

Menurut Bandung, siapa pun pemenangnya akan tetap melakukan ceremoni. Jika tidak kondusif, seremoni dibatalkan, terangnya. (tam/ian/Fajar)


Sumber: fin.co.id

Berita Terkait