iklan ILUSTRASI: Pasukan TNI dan Polri mengevakuasi jenazah korban kebiadaban dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua. (Cenderawasih Pos/Jawa Pos Group)
ILUSTRASI: Pasukan TNI dan Polri mengevakuasi jenazah korban kebiadaban dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua. (Cenderawasih Pos/Jawa Pos Group)

JAMBIUPDATE.CO, – Penangkapan oknum prajurit TNI yang ketahuan menjual amunisi kepada kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) mendapat perhatian Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu memastikan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama Mabes TNI akan mendalami kasus tersebut agar tidak terulang.

Ryamizard menuturkan bahwa Pratu DAT yang diduga menjual amunisi kepada KKSB kini diproses Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVII/Cenderawasih. “Sementara dia ditangkap PM dulu. Setelah itu, kami akan memperdalam,” terang dia kemarin (12/8).

Dia belum bisa menjelaskan motif di balik tindakan DAT. Demikian halnya dengan asal usul amunisi yang diduga dijual kepada kelompok separatis Papua tersebut. Ryamizard ingin DAT diperiksa secara detail. “Tentu saya sebagai menteri pertahanan akan tahu (sampai hal yang) sekecil-kecilnya,” imbuh pria yang juga pernah bertugas sebagai panglima Kostrad itu.

Tindakan DAT memang bertolak belakang dengan langkah-langkah yang selama ini dilakukan TNI bersama Polri di Papua. Dua instansi tersebut terus berusaha mengamankan Papua dari serangan KKSB. Sebab, kelompok separatis itu sudah berulang-ulang menebar ancaman kepada masyarakat. Tidak sedikit korban jiwa yang mun­cul setiap KKSB berulah. Terakhir, seorang anggota Polri menjadi korban. Briptu Hedar, anggota Polda Papua, disandera sebelum dibunuh. Penyanderaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIT di Kampung Usir, Puncak Papua (lihat grafis).

Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal menjelaskan bahwa pelaku penyanderaan orang tidak dikenal. Kendati begitu, daerah tersebut merupakan wilayah yang diklaim KKSB.

Jenazah Hedar ditemukan sekitar pukul 17.30 WIT. Jenazahnya telah dievakuasi di Puskesmas Ilaga. Gugurnya Briptu Hedar menambah deretan nama anggota Polri yang meninggal dunia saat menjalankan tugas di Papua.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa anggota Polda Papua yang gugur tersebut mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa. Atas berbagai jasanya, Briptu Hedar mendapat penghargaan itu. “Kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi,” ujarnya. Terhadap penyandera, Dedi menyebutkan bahwa saat ini sedang dilakukan pengejaran oleh Polri dan TNI. Pelaku akan diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Jelas dikejar sampai ke mana pun,” tegasnya.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : (idr/syn/c10/oni)


Sumber: jp

Berita Terkait



add images