iklan Muhammad Juber-Markhaban.
Muhammad Juber-Markhaban. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Wacana duet Muhammad Juber-Markhaban mencuat jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur). Keduanya bakal menjadi penantang kandidat petahana, Romi Hariyanto-Robby Nahliyansyah.

Muhammad Juber sendiri adalah politisi senior yang juga merupakan Ketua DPD II Golkar Tanjabtim. Politisi partai berlambang pohon beringin ini memiliki segudang pengalaman, baik di eksekutif maupun di legislatif.

Tidak hanya pernah sebagai mantan Wakil Bupati Tanjabtim, Muhammad Juber adalah anggota DPRD Provinsi Jambi yang kembali terpilih pada Pemilu 2019. Berbekal pengalaman dan kafasitasnya, Muhammad Juber tentu dinilai layak mendapat kesempatan membangun Kabupaten paling timur Provinsi Jambi tersebut.

Sedangkan Markhaban juga bukan pendatang baru di kancah politik Jambi. Ia merupakan politisi PDI Perjuangan, sekaligus adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjabtim.

Apalagi baik Golkar maupun PDI Perjuangan siap membentangkan karpet merah untuk kedua kadernya Muhammad Juber-Markhaban. PDI Perjuangan misalnya, partai besutan Megawati Soekarno Putri ini telah menegaskan sikap untuk mengutamakan kader agar bisa merebut 60 persen kemenangan pada Pilkada 2020.

Jika demikian, bukan tidak mungkin koalisi Golkar dan PDI Perjuangan terbentuk untuk memastikan 1 tiket di Tanjabtim. Golkar sendiri memperoleh 4 kursi dan PDI Perjuangan memiliki 3 kursi, cukup untuk memenuhi 20 persen syarat dukungan minimal.

Muhammad Juber tidak menampik jika kemungkinan duet itu dan koalisi Golkar-PDI Perjuangan bisa saja terjadi. Apalagi perkembangan politik berjalan sangat dinamis.

Namun, kata Juber, keputusan itu bukan bukan hak pribadinya. Ia memilih menunggu hasil Musyawarah Nasional (Munas) DPP Golkar yang digelar akhir tahun ini. “Semua Kemungkinan bisa saja, tapi saya belum bisa memberikan peryantaan lebih. Tunggu saja hasil Munas,” ujarnya.

Lalu adakah pertemuan dengan Parpol untuk penyatuan persepsi? Muhammad Juber mengaku jika selama ini hanya komunikasi biasa. Tidak ada permbicaan jauh mengenai kontestasi politik kedepan.

“Sekarang semua berkonsentrasi pasca pelantikan Anggota DPRD karena akan ada pembentukan fraksi. Ada beberapa partai yang tidak mencukupi untuk fraksi mandiri. Setelah itu baru partai fokus dengan Pilkada Tanjabtim," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Tanjabtim, Gatot Sumarto juga mengaku belum menerima arahan partai terkait Pilkada. Ia masih menunggu petunjuk setelah kongres V PDI Perjuangan yang dilaksanakan di Bali.

"Kita menunggu arahan dari hasil Kongres bagaimana. Kami belum merapat mana-mana, begitu sebaliknya,” ungkapnya.

Bagaimana peluang Markhaban? Gatot mengaku semua kader potensial memiliki peluang yang sama untuk bertarung. Namun ada mekanisme yang harus dilalui. "Kita tidak punya larangan, siapapun punya hak. Namun, harus melalui mekanisme partai," tukasnya. (lan)


Berita Terkait



add images