iklan Kondisi Simpang Mayang pukul 12.46 WIB siang ini (18/8). Asap terlihat menyelimuti kota.
Kondisi Simpang Mayang pukul 12.46 WIB siang ini (18/8). Asap terlihat menyelimuti kota. (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Dalam beberapa hari terakhir, kabut asap di sebagian besar wilayah Jambi makin pekat. Akibatnya, membuat masyarakat mengeluhkan sakit tenggorokan dan sesak. Namun, Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, belum ada peningkatan signifikan terkait penyakit khas akibat kabut asap ini, yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Samsiran Halim, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi ketika dikonfirmasi mengatakan data penyakit ISPA tersebut masuk setiap minggu. Namun untuk minggu terakhir ini, belum masuk secara keseluruhan dari kabupaten/kota. Hanya saja, untuk minggu lalu disebutkannya tidak ada peningkatan signifikan dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya.

"Kalau minggu ini belum selesai didata. Tapi yang minggu lalu tidak ada kenaikan signifikan," sampainya.

Disebutkan Samsiran, biasanya untuk penyakit akibat kabut asap ini memang ISPA, lalu ada pula sakit mata. Namun, efek yang dirasakan oleh masyarakat tidak langsung setelah terpapar kabut asap.

"Kan tidak langsung seketika itu terdampak," katanya.

Pihaknya tetap menyarankan agar masyarakat tidak terlalu banyak beraktifitas di luar rumah. Kalaupun harus keluar rumah, sangat disarankan untuk menggunakan masker.

Untuk masker, pihaknya memiliki stok yang cukup banyak. Kalaupun ada kabupaten/kota membutuhkan bantuan masker, bisa langsung meminta ke Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Namun, sejauh ini, baru Kabupaten Muarojambi yang meminta bantuan ke Dinkes Provinsi Jambi.

"Baru Muarojambi, sebanyak 6000 pieces," katanya.

Sementara itu, stok di Dinkes Provinsi Jambi menurutnya masih sangat banyak. Yakni masih ada 400 ribu masker lagi yang tersimpan dan siap dibagikan. (aba)


Berita Terkait



add images