iklan Ilustrasi
Ilustrasi (DOK/JU)

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Perusahaan perkebunan yang mengembangkan usahanya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), belum dapat diandalkan untuk turut membangun Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung. ‘"Perusahaan perkebunan belum bisa kita andalkan untuk menompang pembangunan di daerah melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Karena biaya operasional belum sesuai dengan inputnya,’’ kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tanjabtim, Ali Fahrudin.

Ali menyebutkan, bahwa saat ini perusahaan-perusahaan perkebunan tersebut, baru dapat mengeluarkan CSR sebatas bantuan sosial kepada masyarakat sekitar perusahaan tersebut. Seperti bantuan sarana olahraga maupun bantuan perayaan 17 Agustusan. ‘"Kalau untuk ke daerah benar - benar masih minim. Kebanyakan bantua hanya berupa bantuan sosial,’’ ucapnya.

Ali berharap perusahaan perkebunan aktif memberikan laporan operasional secara rutin kepada Pemerintah. ‘"Kita tata dahulu administrasinya, nanti akan terlihat,’’ ujarnya. 

Menurut Ali, perusahaan perkebunan itu akan maksimal menompang pembangunan daerah pada 10 hingga 15 tahun lagi. Karena dengan jangka waktu itu, perusahaan sudah bisa dikatakan maju. ‘"Setidaknya pada 2030 perusahaan perkebunan itu baru bisa diandalkan menompang kemajuan daerah mesti sedikit,’’ sebutnya. 

Sementara, perusahaan yang mengeluarkan CSR cukup besar untuk daerah Kabupaten Tanjabtim ini baru perusahaan Minyak dan Gas, PetroChina International Jabung Ltd. Selain Dua perusahaan tersebut, masih minim dan belum bisa diandalkan. 

"Kemajuan Tanjabtim membutuhkan proses yang cukup panjang. Kembali kepada anggaran yang dapat dikelola,’’ tukasnya. (lan)

 


Berita Terkait



add images