iklan Terlihat padi petani di Muaro Jambi mulai mengering. Ini karena kemarau masih melanda Provinsi Jambi. Banyak padi petani gagal panen. Dari data 25 Agustus dibandingkan 12 September meningkat 400 persen.
Terlihat padi petani di Muaro Jambi mulai mengering. Ini karena kemarau masih melanda Provinsi Jambi. Banyak padi petani gagal panen. Dari data 25 Agustus dibandingkan 12 September meningkat 400 persen. (M Ridwan / Jambi Ekspres)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Musim kemarau menyebabkan musibah gagal panen (Puso) semakin banyak di Provinsi Jambi. Pasalnya, dari data 25 Agustus dibandingkan 12 September meningkat 400 persen.

Dari data bulan Agustus hanya 110 Hektar meningkat tajam gagal panen menjadi 559,5 Hektar di data terakhir.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP), Ahmad Maushul mengatakan, laporan dari seluruh Kabupaten/Kota, tidak ada satupun Kapubaten/Kota yang bebas dari puso.

“Semua Kabupaten/Kota terdampak kekeringan, pasti ada yang puso di masing-masing wilayah,” sampainya.

Data Dinas TPHP hingga saat ini, sudah 559,5 hektare lahan pertanian padi gagal panen. Dan dari keseluruhan lahan tersebut, paling banyak terdapat di Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi.

“Yang paling banyak di Batanghari dan Muaro Jambi,” ujarnya tanpa menyebutkan rincian luasan lahan yang terkena puso di dua wilayah tersebut. (aba)


Berita Terkait



add images