iklan Waldi Bakri, Kepala BKPSDM Sarolangun saat berada di hotel Bidakara Jakarta.
Waldi Bakri, Kepala BKPSDM Sarolangun saat berada di hotel Bidakara Jakarta. (Istimewa)

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN - Dari hasil Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019. Pemkab Sarolangun mendapat jatah sebanyak 193 formasi, hal tersebut sesuai SK Menpan nomor 606 tahun 2019.

"Iya benar, Pemkab Sarolangun mendapat sebanyak 193 formasi yang terdiri dari 95 tenaga kependidikan, 53 tenaga kesehatan, 45 tenaga teknis. Untuk pola seleksi dan tehnik penerimaan sama seperti tahun 2018 yang lalu, yaitu Seleksi berbasis CAT (computer assisted Test),"kata Waldi Bakri, Kepala BKPSDM Sarolangun melalui via Whatsapp.

Untuk arahan kepala BKN, kata Waldi, bahwa schedul pelaksanaan pendaftaran, yakni akhir bulan Oktober sampai awal Nopember mendatang. Sementara pengumuman hasil seleksi administrasi, yakni bulan Desember 2019 mendatang. Dan pengumuman seleksi SKD pada bulan Januari 2020, sementara untuk pelaksanaan SKD pada februari 2020 dan hasil SKD serta pelaksanaan SKD pada maret 2020.

"Integrasi SKD dan SKB sekitar april 2020, tahapan ini bagi daerah akan tetap mengikuti dan berdasarkan petunjuk BKN pusat. Untuk rangkaian ini pihak Pemkab Sarolangun sedang mempersiapkan seluruh yang berkaitan dengan rencana seleksi, antara lain SK Bupati sarolangun tentang penetapan formasi dan akan segera menunjuk admin untuk kabupaten,"terangnya.

Kemudian lanjut Waldi, saat ini pihak sudah ada undangan untuk persiapan teknis bahwa selesai administrasi Kabupaten akan di lakukan sosialisasi dan pembekalan di BKN mulai tanggal 22 sampai 25 Oktober mendatang. Setelah itu baru tahapan dapat dilaksanakan.

"Untuk proses akan cepat dan tidak ada kendala, karena pendaftaran tetap terintegrasi dengan sistem kependudukan nasional dengan cara NIK sebagai pedoman. Masih seperti tahun lalu, bahwa penerimaan ini memang murni dengan cara CAT. Jadi jangan ada termakan bujuk rayu untuk bisa meloloskan dengan cara -cara yang lain. Konsepnya hanya orang-orang cerdas dan teliti yang akan mampu bersaing untuk memperoleh jatah kursi PNS,"pungkasnya.(hnd)

 


Berita Terkait



add images