iklan TRGD sudah membangun 400 unit lebih sekat kanal dan 200 unit sumur bor. Namun, kebakaran masih juga terjadi. Dishut bakal melakukan evaluasi.
TRGD sudah membangun 400 unit lebih sekat kanal dan 200 unit sumur bor. Namun, kebakaran masih juga terjadi. Dishut bakal melakukan evaluasi. (Andri BA / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Pembangunan sekat kanal dan sumur bor di lahan gambut Provinsi Jambi selama ini belum efektif mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi.

Karhutla tetap saja masuk ke lahan yang telah dibangun sekat kanal dan sumur bor yang telah dibangun pihak Badan Restorasi Gambut (BRG).

Padahal sejak beberapa tahun terakhir, Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) yang TP-nya di Dinas Kehutanan, telah membangun lebih dari 400 unit lebih sekat kanal dan 200 unit lebih sumur bor di tiga Kabupaten, yakni, Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Ahmad Bestari menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi pihaknya beberapa waktu lalu, beberapa titik sekat kanal di Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur terbakar. Untuk sumur, juga ditemukan terbakar khususnya di Londrang tinggal beberapa titik saja yang tidak terbakar.

"Tapi yang terbakarpun kemarin kami sudah ambil beberapa titik yang terbakar atasnya saja, kita coba mesin masih bisa," sampai Bestari.

Ditanya penyebab tidak efektifnya sekat kanal dan sumur bor tersebut, dijelaskan Bestari, bahwa pembangunan sejat kanal dan sumur bor ini harus secara kolektif. Baik pihak perusahaan perkebunan maupun masyarakat.

"Kalau berbicara efektif atau tidak kita harus berbicara lainskap. Jadi selalu saya sampaikan ketika Kementerian Kehutanan melalui BRG membangun sekat kanal untuk antisipasi Karhutla, tapi ketika di sebelahnya areal perkebunan areal masyarakat tidak di lakukan hal yang sama, tentu tidak efektif. Jadi kita harus bicara lainskap," jelasnya. (aba)


Berita Terkait



add images