iklan Foto bersama Komisiaris Utama, Komisiaris dan jajaran Direksi.
Foto bersama Komisiaris Utama, Komisiaris dan jajaran Direksi. (Fauzi Yosi / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Gubernur Jambi, Dr. Drs. H. Fachrori Umar M.Hum menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam HUT Bank Jambi ke-57, yang ditempatkan di lapangan upacara Bank Jambi. Dalam sambutannnya gubernur mengatakan kehadiran dalam HUT Bank Jambi ke-57 ini bukan hanya seremonial belaka, tapi lebih berintrispeksi sampai sejauh mana kontribusi Bank Jambi terhadap pembangunan daerah.

“Selaku gubernur saya terus menerus mendorong Bank Jambi, untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, melalui jasa perbankan, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Jambi. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas jasa perbankan,” kata Gubernur kemarin (8/1).

Peningkatan kualitas, sambungnya, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan yang bermuara kepada kewajiban. Telah banyak kemajuan yang dilakukan Bank Jambi diusianya yang ke-57, ini terlihat dari berbagai indikator seperti, penyaluran kredit, penyaluran jasa pihak ketiga dan lainnya.

Jangan sampai apa yang telah diraih, menjadi Bank Jambi lupa diri, karena tantangan perbankan kedepan akan semakin berat.

“Tidak lama lagi akan berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana nantinya pesaing Bank Jambi bukan hanya bank-bank dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Kami berharap Bank Jambi menjadi bank terkemuka, yang mampu menyediakan produk layanan yang kompetitif, inovatif dengan jaringan yang luas, serta dikelola secara profesional, guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kami minta dari jajaran karyawan hingga direksi, untuk selalu mengacu landasan tata kelola perusahaan yang baik,” urainya.

Sementara, Dirut Bank Jambi, M. Yani menambahkan, selama 4 tahun terakhir Bank Jambi telah banyak mendapatkan penghargaan dtitingkat nasional.

Dibandingkan dengan BPD-BPD yang ada di Sumatera, Bank Jambi termasuk cepat pertumbuhannya, walaupun dengan modal yang sangat terbatas. Tantangan kedepan adalah penentuan status bisnis syariah Bank Jambi, apakah akan dibentuk perusahaan anak Bank Syariah Jambi atau mengkonversi Total binsis bank konvensional menjadi Bank Syariah Jambi. Untuk membentuk perusahaan anak Bank Syariah dibutuhkan modal yang cukup besar atau tambahan sekitar Rp 1 triliun. Kalau tidak bisa bersaing dengan bisnis syariah, Malaysia telah melirik untuk bisnis syariah ini. Kedepan semoga kita bisa take off, sehingga ditahun 2023 mendatang, kita bisa lebih berinovasi termasuk menggarap bisnis Bank Devisa, supaya pendapatan bank lebih maksimal dan kesejahteraan karyawan pun bisa lebih baik,” terang Dirut.


Berita Terkait



add images