iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, BANYUASIN – Guru SMP Negeri 2 Suak Tapeh, Banyuasin, Lina Dudiati, menjadi korban begal bersenjata. Komplotan begal ini cukup bermodal, mengendarai mobil Suzuki Ertiga warna putih nopol BG 1714 JB saat menghadang korban, di jalan Desa Rimba Terab, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupetan Banyuasin.

Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (14/2), ketika korban dari rumahnya di Desa Biyuku hendak pergi mengajar. Korban yang mengendarai sepeda motor Honda Beat Nopol BG 6323 JAN, di jalan yang sepi. ”Jadi korban setop, setelah dihadang pelaku yang menggunakan mobil,” kata Sekretaris Desa Rimba Terab, Jony, kemarin.

Diduga, pelaku sudah mengincar mangsa di jalan perlintasan yang jarang dilalui warga itu. Setelah menghadang motor pelaku, tiga pelaku penumpang mobil turun. Ada yang membawa senjata api, dan senjata tajam. “Pelaku mengancam, korban terpaksa merelakan menyerahkan sepeda motornya,” lanjut Jony.

Kemudian salah satu pelaku membawa kabur motor milik korban, menuju jalan lintas timur Palembang-Betung. Tiga pelaku lain di mobil Ertiga, mengiringi dari belakang. ”Korban ditinggal sendirian, setelah korban berteriak-teriak minta tolong, tak lama ada ada warga yang melintas. Korban dibawa ke perangkat desa dan dilaporkan ke polisi,” sebutnya.

Ternyata korban tidak hanya kehilangan sepeda motor. Sebab tas berikut uang dan handphone miliknya disimpan dalam box motor jenis matic tersebut. “Sebenarnya saya sempat berlintasan dengan mobil Ertiga putih itu, kirain sedang membawa orang sakit. Sebab cukup ngebut, padahal jalan desa rusak,” tukas Jony.

Kapolres Banyuasin AKBP Danny A Sianipar SIK, melalui Kaposek Betung AKP Toto Hernanto SH dan Kanit Reskrim Ipda Adi Usman SH, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. “Ini masih di lapangan, mengejar pelaku,” singkatnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyuasin Agus Suherwan SPd, mengimbau agar ke depan, bagi guru atau tenaga pendidik yang bekerja di tempat yang jauh atau terpelosok, untuk pergi kesekolah dengan cara konvoi. “Itu bentuk antisipasi. Diharapkan kejadian ini tidak terulang lagi di Banyuasin” harapnya. (qda/air)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images