iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Virus corona mulai menggerogoti beberapa sektor potensial di Indonesia. Setelah menggerus jumlah wisatawan mancanegara di industri wisata domestik, kini giliran ‘menyerang’ jamaah umrah di Indonesia.

Pasalnya, terhitung mulai Kamis, 27 Mei 2020, Pemerintah Arab Saudi melarang sementara jamaah umrah dari Indonesia. Keputusan ini untuk memproteksi penyebaran virus corona di Arab Saudi.

Keputusan tersebut, tentu telah ‘memukul’ biro (travel) perjalanan umrah di Tanah Air. Akibat penghentian umrah jamaah Indonesia ditaksir rugikan travel umrah sebesar Rp1 triliun.

Rata-rata sebulan jamaah umrah Indonesia mencapai 110 ribu orang. Hitungannya, asumsi paket umrah Rp20 juta dikali 50 ribu calon jamaah. Maka, total kerugiannya hingga Rp1 triliun.

“Sebulan rata-rata dari Indonesia 110 ribu jamaah. Yang sudah issued visa dan insya Allah bisa berangkat, ya sekitar 50 ribu-60 ribu. Sisanya, berarti berapa tuh, Rp20 juta dikali 50 ribu,” kata Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Haji Umrah Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi, kemarin (27/2).

Diakui dia, keputusan pemerintah Arab Saudi itu membuat panik travel umrah di Tanah Air dengan pengumuman yang sangat mendadak.

“Awalnya dapat kabar ini, itu pukul 5 subuh waktu Indonesia, saat mau cek status umrah, tiba-tiba visa enggak keluar, dan bahkan aplikasi visa terhapus. Tentu kita panik dan ada pengumuman bahwa tiket ditunda,” ujarnya.

Untuk membahasl hal ini, lanjut dia, pihaknya akan melakukan rapat dengan asosiasi dan penerbit visa untuk mencari jalan keluar yang terbaik. “Ini memang baru diterapkan dan tiba-tiba sekali, tanpa sosialisasi dan tanpa memikirkan dampaknya ke tiket, ke hotel,” ucapnya.

Staf Khusus Menteri Agama Ubaidillah Amin menyatakan, menghormati keputusan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, sebagai bentuk antisipasi menyebarnya virus corona yang sangat meresahkan di dunia.

“(Kita) Menghormati keputusan Arab Saudi sebagai bentuk antisipasi menyebarnya virus corona meminta semua Jemaah umrah Indonesia untuk bersabar sambil menunggu pemerintah Arab Saudi membuka kembali,” katanya.

Atas penghentian jamaah umrah Indonesia ini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) meminta para pengeloa biro perjalanan umrah untuk proaktif mengelola dan memberikan informasi kepada para jamaahnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi keputusan Arab Saudi memaklumi lantaran kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona yang telah menyebakan ribuan korban jiwa di beberapa negara.

“Saya kira ini kan tidak hanya untuk indonesia, tapi untuk semua negara karena mereka ingin memproteksi, melindungi warga negaranya dari virus corona. Kita sangat menghargai itu,” kata Jokowi.

Untuk secara detilnya, Jokowi belum bisa berkomentar lebih lanjut lantaran belum melakukan komunikasi dengan menteri agama.

Adapun, berdasarkan laporan dari pengawasan di bandara, penerbangan sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia, Saudia Airlines, Citylink dan Lion masih melaksanakan jadwal penerbangan menuju Arab Saudi seperti biasa pada Kamis (27/2).

Jumlah korban wabah virus corona di berbagai negara terus bertambah. Total virus yang menyebabkan menyebabkan penyakit pernapasan ini telah menewaskan 2.770 orang.

Seperti diketahui, Kerajaan Saudi menghentikan sementara penerbitan visa umrah untuk mencegah masuknya virus corona.

Berdasarkan data Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, total jamaah ibadah umrah di Arab Saudi pada musim tahun 1441 Hijriyah untuk periode 31 Agustus hingga 26 Desember 2019 mencapai 2,37 juta jamaah. Adapun, visa umrah yang diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mencapai 2.371.441 jamaah.(din/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images