iklan Jemaah melakukan Tawaf al-Ifada, pada puncak peziarahan haji tahunan di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi. Merebaknya Virus Corona, berdampak pada penghentian sementara ibadah Umrah, dan ini pun dikhawatirkan menghalangi tahapan ibadah Haji musim 2020.
Jemaah melakukan Tawaf al-Ifada, pada puncak peziarahan haji tahunan di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi. Merebaknya Virus Corona, berdampak pada penghentian sementara ibadah Umrah, dan ini pun dikhawatirkan menghalangi tahapan ibadah Haji musim 2020. (FIN)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), memperpanjang jadwal pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) bagi jemaah reguler Tahun 1441H/2020M.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali mengatakan, bahwa perpanjangan waktu dimaksudkan agar jemaah mempunyai kesempatan lebih luas sehingga tidak menumpuk pada waktu yang bersamaan.

“Saat ini, antrian dan kumpulan jemaah masih cukup banyak pada Bank Penerima Setoran (BPS) Bipih. Itu secara protokol berpotensi terjadinya penyebaran virus Covid-19,” kata Nizar, Rabu (25/3).

Nizar meyatakan, pihkanya sudah menerbitkan Surat Edaran untuk para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan BPS Bipih tentang Pelaksanaan Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Reguler Tahun 1441H/2020M Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease.

“Surat edaran ini diterbitkan dalam upaya bersama untuk menghambat penyebaran wabah Covid-19 yang meningkat pesat dan semakin meluas,” terangnya.

Jadwal pelunasan Bipih regular untuk tahap pertama awalnya dari 19 Maret hingga 17 April 2020. Jadwal ini diperpanjang hingga 30 April 2020. Untuk pelunasan tahap kedua, awalnya dari 30 April hingga 15 Mei 2020. Jadwal ini diubah menjadi dari 12 – 20 Mei 2020.

Nizar juga mendorong jemaah untuk memanfaatkan layanan pelunasan non teller. Jemaah bisa melakukan transfer sehingga tidak perlu datang ke bank.

“Ini penting untuk sama-sama mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Nizar juga mengingatkan kepada BPS Bipih, agar menerapkan protokol pengendalian Covid-19, termasuk di antaranya dengan pembatasan jumlah jemaah yang dilayani per harinya.

“Saya juga meminta kepada Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi agar menunjuk penanggungjawab sekaligus nomor whatsapp di tiap Kankemenag Kabupaten/Kota,” tuturnya..

Menurut Nizar, penanggungjawab harus selalu dapat dihubungi oleh jemaah yang akan menyampaikan bukti pelunasan/bukti transfer (struk) dan pas foto.

“Kanwil Kemenag Provinsi, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan BPS Bipih kami minta juga terus melakukan sosialisasi kepada jemaah untuk melakukan pelunasan melalui mekanisme tanpa tatap muka (non-teller),” imbuhnya.

Selain memperpanjang waktu pelunasan Bipih Reguler, lanjut Nizar, Kemenag membatasi pendaftar dan pembatalan jemaah haji pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

“Jumlah pendaftar dan yang akan melakukan pembatalan haji regular akan dibatasi maksimal 5 orang per hari,” ujarnya.

Untuk itu, Nizar menjelaskan, bahwa sistem pemblokiran pendaftaran akan dilakukan secara otomatis. Artinya, setelah kuota perhari terpenuhi, maka sistem pemblokiran pendaftaran dan pembatalan akan dilakukan secara otomatis, kemudian proses pendaftaran dan pembatalan dapat dilanjutkan esok harinya.

“Untuk layanan rekam fingerprint dalam proses pendaftaran dan pelimpahan nomor porsi, sementara waktu juga ditunda sampai kondisi normal kembali,” terangnya.

Sementara itu, proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1441H/2020M tahap pertama sudah berlangsung satu pekan. Ada 19.294 jemaah yang hari ini melakukan pelunasan sehingga sudah lebih 70ribu orang yang melunasi biaya haji.


Berita Terkait



add images