iklan Presiden Jokowi bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju. (Ist)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Lebih dari separuh manteri kabinet Presiden Jokowi dinilai tidak dalam performa bagu dalam bekerja mengatasi wabah corona atau Covid-19.

Di sisi lain, pemerintah berencana menerapkan kondisi normal baru atau the new normal.

Untuk itu, diperlukan orang-orang yang kredibel dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Jangan sampai tidak ada perubahan berarti di tubuh pemerintah dalam menyongsing keadaan yang tidak lagi biasa atau normal itu.

Demikian disampaikan aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Satyo Purwanto kepada RMOL (Grup PojokSatu.id), Rabu (27/5/2020).

“Hampir semua menteri Jokowi nggak perform, ini yang krusial,” ujarnya.

Satyo menilai, ada beberapa menteri yang dianggapnya tidak bekerja maksimal.

Antara lain, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Mendes) Halim Iskandar.

Juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Selanjutnya para menteri di sektor perekonomian, seperti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Lalu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto.

Kemudian Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang.

Seharusnya menteri di sektor teknis dan keuangan ini menjadi ujung tombak penanggulangan dampak, penanganan korban, manajemen kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan termasuk melakukan riset penemuan obat atau vaksin.

“Dan yang tidak kalah penting adalah penanggulangan dampak ekonomi dan politiknya. Oleh sebab ini bisa separuh dari jumlah kabinet Jokowi seharusnya sudah dipecat,” jelas Satyo.

Apalagi, sambungnya, menteri di sektor keuangan memiliki kapasitas yang buruk dalam menangani ekonomi negara dalam kondisi darurat.

“Jelas sekali kelas Menkeu yang di bawah kapasitas menangani ekonomi negara dalam kondisi darurat,” lanjutnya.

(rmol/ruh/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images