iklan Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, PERJALANAN panjang band Dewa-19 di blantika musik Indonesia sempat mengalami masa sulit, tepatnya tahun 2005.

Saat itu, Dewa dituding melecehkan simbol Allah hingga berujung penyerangan salah satu organisasi Islam, yaitu Front Pembela Islam (FPI).

Tak banyak yang tahu, insiden itu telah mematikan sebagian nyawa Dewa.

Hal ini diungkapkan Dhani saat berbincang dengan presenter Alvito Deannova, beberapa tahun silam, dan diunggahnya di Channel Youtube-nya, Video Legend, Sabtu (30/5/2020).

“2005, saat ada salah satu ormas yang menyerang kita. Seandainya waktu itu infotainment tidak memperbesarkan (kasus ini), orang mungkin enggak peduli. Apa yang terjadi tahun 2005 saat kita diserang oleh Ormas Islam itu, benar-benar mematikan separuh Dewa loh sebenarnya,” ungkapnya.

Meski begitu, Dhani mengatakan tak menyesal memakai lambang yang sempat dipermasalahkan itu. “Saya enggak menyesal, sampai saat ini saya masih pakai lambang itu. Bukan pelecehan, sampai saat ini tidak ada institusi resmi yang melarang itu, MUI tidak melarang itu,” sebut suami Mulan Jameela itu.

Namun, cerita itu hanya masa lalu, kini hubungan Dhani dan FPI lumayan baik.

Selanjutnya, Dhani bercerita bagaimana dia jadi bulan-bulanan infotainment pada masa 2006 hingga 2008. “Ada dua infotainment yang benar-benar membunuh karakter saya. Saat itu, beritanya enggak ada yang baik, tentang perceraian dan lain-lain,” bebernya.

Dia juga menyinggung salah satu alasan perceraiannya dengan Maia Estianty. “Sebenarnya intinya, cuma saya enggak mau punya istri yang terlalu sibuk. Karena saya sudah sibuk. Awalnya, sibuk sebagai musisi (Maia), lalu menjadi sosialita. Perjanjian (dengan Maia saat menikah), musik hanya sebagai pengisi waktu luang,” ungkapnya.

Lalu benarkah dia selingkuh? “Tidak benar, semua gosip tidak benar,” pungkasnya. (nin/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images