iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Ricardo / JPNN)

JAMBIUPDATE.CO, MILAN - Kepala Rumah Sakit San Raffaele, Milan, Alberto Zangrillo berani menyatakan virus corona sudah tidak ada lagi di Italia.

"Secara klinis sudah tidak ada lagi di Italia, bahkan di wilayah Lombardy (daerah yang selama ini menjadi pusat penyebaran corona terbesar di Italia)," ujar Zangrillo kepada Rai, seperti dilansir juga oleh Football Italia.

Menurut Zangrillo, kasus positif COVID-19 di Italia menunjukkan angka penurunan dan yang ada saat ini memiliki risiko penyebaran yang sangat kecil.

"Sangat menggelikan mengetahui bahwa para ahli epidemiologi mengatakan bakal ada lonjakan lain dalam kasus ini untuk Mei atau Juni," kata Zangrillo.

“Pada kenyataannya, virus secara klinis tidak ada lagi di Italia. Inilah yang kami pelajari dengan penelitian. Selama sepuluh hari terakhir menunjukkan viral load yang sangat kecil dibandingkan dengan yang dipakai pada pasien sebulan atau dua bulan lalu," imbuhnya.

Zangrillo menegaskan, dia berani mengatakan hal ini meski menyadari potensi akan tragedi bagi pasien yang tidak berhasil keluar dari penyakit COVID-19.

Namun, menurutnya, perhatian tidak boleh hanya tertuju kepada hasil pemikiran para pakar yang bukan ahli virologi dan bukan pekerja rumah sakit yang sebenarnya.

“Secara klinis, virus tidak ada lagi. Saya siap memasukkan nama saya ke pernyataan itu. Kita harus kembali menjadi negara normal, karena statistik menunjukkan semua kemampuan ke arah sana (normal) bisa dilakukan," ujarnya.

“Epidemi sebelumnya, seperti MERS dan SARS, mereda dengan sendirinya dan kita bisa berharap itu terjadi lagi kali ini. Waspada, ya, tetapi jangan bunuh diri," pungkasnya. (rai/fi/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images