iklan Sejumlah wisatawan mengenakan masker saat berada di ruang publik di Singapura sebagai upaya mencegah penularan corona.
Sejumlah wisatawan mengenakan masker saat berada di ruang publik di Singapura sebagai upaya mencegah penularan corona. (today pic)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Singapura pada hari ini, Jumat (10/7/2020), menggelar pemilihan umum untuk memilih 93 anggota parlemen di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Dikutip dari laman VOA, pemilihan umum tersebut diperkirakan akan mengembalikan partai Perdana Menteri Lee Hsien Loong, yang telah lama memerintah, ke tampuk kekuasaan.

Krisis kesehatan dan kekhawatiran terhadap resesi ekonomi menjadi isu penting bagi Partai Aksi Rakyat (PAP) Lee, dengan pemilih cenderung memilih stabilitas. PAP menghadapi 10 partai oposisi kecil yang memperebutkan 93 kursi parlemen.

Pihak oposisi mengatakan mereka tidak ingin memerintah, tetapi mendesak 2,65 juta pemilih yang memenuhi syarat untuk mengurangi mayoritas PAP di parlemen dan menolak PAP berkuasa tanpa pengawasan.

Lebih dari 2,65 juta warga diperkirakan mendatangi 1.100 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh negara-kota itu dibuka pukul 08.00 pagi (0000GMT), dengan langkah-langkah keamanan yang ketat. Ini adalah pemilihan nasional pertama di Asia Tenggara sejak pandemi virus corona dimulai.

TPS-TPS tersebar di berbagai lokasi, seperti sekolah dan fasilitas umum. Jumlah TPS ditambah dari tahun lalu yakni 880 demi menghindari kepadatan sehingga pedoman menjaga jarak bisa diterapkan.

Panitia menyiapkan hand sanitizer serta sarung tangan sekali pakai di setiap TPS. Berbagai tanda petunjuk agar warga menerapkan protokol kesehatan juga disiapkan, utamanya untuk memastikan jaga jarak.

Komisi pemilihan menerapkan hari tenang pada Kamis (9/7/2020) di mana semua aktivitas kampanye dilarang. Setiap calon anggota parlemen diberi waktu 9 hari untuk kampanye, umumnya melalui online.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong, sebagai kandidat kuat untuk mempertahankan kekuasaannya, mengatakan, Partai Aksi Rakyat (PAP) memiliki ide-ide konkret dan rencana praktis untuk menangani krisis yang disebabkan wabah Covid-19.

Dia juga memiliki program untuk menyelamatkan warga Singapura dari keterpurukan ekonomi, termasuk pengangguran.

“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa tahun ke depan, tapi kami punya peluang keberhasilan jika bersatu, memilih tim yang kompeten, berpengalaman, dan berkomitmen untuk memimpin negara,” kata Lee, dikutip dari The Straits Times.

Sementara itu, partai-partai oposisi meminta warga Singapura untuk memilih kelompok mereka sehingga partai berkuasa tidak semena-mena menerapkan kebijakan.

“Bayangkan sebuah negara Singapura di mana ketidakseimbangan kekuatan besar yang sekarang terjadi dengan pemerintah yang mendominasi dan mengendalikan rakyat, berubah, sehingga kekuasaan bergeser kembali ke rakyat kita,” kata Ketua Partai Buruh, Sylvia Lim. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images