iklan Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan blusukan ke sekolah.
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan blusukan ke sekolah. (Humas Kemendikbud)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim semakin terpojok.

Setelah ditinggalkan NU dan Muhammadiyah, giliran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melakukan hal serupa. PGRI mengikuti jejak NU dan Muhammadiyah mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud.

Tak hanya itu, sejumlah elemen masyarakat mendesak agar Presiden Jokowi segera mencopot Nadiem Makarim dari jabatan Mendikbud.

Nadiem dianggap seperti menciptakan keributan dan kerusuhan di dunia pendidikan. Nadiem dituding sebagai perusak hubungan Presiden dengan ormas keagamaan.

Anak Muhammadiyah (KAM), Amirullah Hidayat mengingatkan Nadiem bahwa mengelola lembaga negara berbeda dengan tata kelola korporasi.

“Nadiem mengelola pendidikan seperti mengelola perusahan online dibuatnya, apakah ini karena latar belakang beliau seorang pengusaha transportasi online yaitu Gojek?” ujar Amirullah kepada wartawan, Jumat (25/7).

Kata Amirullah, jika diperhatikan dengan seksama maka Nadiem Makarim sejak jadi mendikbud tidak menghadirkan satu prestasi yang cukup membanggakan.

“Justru yang terjadi sering kali memunculkan kebijakan kontroversial yang menyebabkan perdebatan publik seperti lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan besar yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation dalam seleksi program organisasi penggerak (POP),” bebernya.


Berita Terkait



add images