iklan Imbasdampak dari hujan deras yang disertai angin kencang, Senin Senin (2/9/2020) lalu, membuat saluran irigasi primer di Desa Pengasi Baru, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, jebol.
Imbasdampak dari hujan deras yang disertai angin kencang, Senin Senin (2/9/2020) lalu, membuat saluran irigasi primer di Desa Pengasi Baru, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, jebol. (Gusnadi / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Sekitar 63 Hektar lahan persawahaan di Desa Pengasi Baru, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, terancam gagal tanam.

Hal tersebut disebabkan, saluran irigasi primer jebol dampak dari hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (2/9) kemarin, sehingga lahan yang sudah siap tanam kembali mengering akibat tidak mendapat pasokan air.

”Akibat dihantam banjir, saluran irigasi sudah tidak berfungsi. Pelaksanaan tertib pola tanam serentak periode 2020 yang sudah siap tanam harus gagal ditanami, karena semenjak sepekan terakhir ini lahan persawahan kembali kering, akibat tidak mendapatkan pasokan air," ungkap Kades Pengasi Baru, Mhd Lazim, bersama Petani Desa Pengasi Baru, Nazar Efendi, Supin, dan warga lainnya.

Diakui Kades, rata-rata usia bibit padi disejumlah hamparan sawah di Desa Pengasi Baru saat ini sudah mencapai 31 hari yang biasa pada diusia 21 hari sudah harus ditanam. Namun penanaman tidak dapat dilaksanakan, karena seluruh lahan yang sudah siap tanam kembali mengering dan bibit padi sulit dicabut.

‘’Kami berharap, kepada instansi terkait agar saluran irigasi dapat diperbaiki sehingga dapat difungsikan untuk mengairi lahan persawahan agar petani dapat bercocok tanam kembali,’’ tandasnya. (adi)


Berita Terkait



add images