iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- DPT Pilgub Jambi 2020 sudah ditetapkan. Jumlahnya 2.415.862 pemilih, dengan rincian pemilih laki-laki 1.218.688 orang dan pemilih perempuan 1.198174 orang.

Melihat sebaran jumlah mata pilih masing-masing daerah yang telah ditetapkan dalam DPT, lantas bagaimana peluang para Paslon untuk bisa memenangkan pesta demokrasi lima tahunan ini.

Pengamat Politik Jambi, Citra Darminto, mengatakan, bahwa dirinya melihat basis dukungan yang dikaitkan dengan daerah asal merupakan modal awal memang untuk mendulang suara.

"Tiga pasangan Cagub-Cawagub Provinsi Jambi memiliki basis masing-masing,paling tidak basis daerah asal masing-masing kandidat," katanya kepada harian ini.

Namun, lanjut Citra , ini bukan sebagai jaminan bagi kandidat bisa meraup suara di daerah asal, kalau kandidat dan mesin politiknya tidak berjalan dengan maksimal.

"Saat ini Saya menilai, masing-masing kandidat saat ini memiliki peluang yang sama untuk menang," bebernya.

Namun harus diketahui, kata Citra, bahwa kendati sama-sama memiliki modal ketokohan dan dukungan politik yang cukup, hal itu tak secara otomatis membuat kandidat bisa memeproleh dukungan dari masyarakat.

"Oleh karena itu, modal bertanding yang dimiliki harus dioptimalkan, apalagi modal awal itu cuma menggambarkan peta perpolitikan yang ada, bukan menentukan siapa yang bakal memenangkan kontestasi pilkada nanti," tegasnya.

Sehingga masing-masing Paslon dan tim pemenangannya harus sama-sama berhitung untuk menyusun strategi kerja-kerja politik mereka. Sebab, kata Dia, modal dukungan yang besar saja tidak selamanya di atas angin.

"Demikian pula modal awal yang minim, juga tak otomatis kalah dalam pertarungan. Ada sekian faktor yang memengaruhi paslon itu mampu mengambil hati pemilih," jelasnya.

Dijelaskannya, selain modal politik, juga kerja tim pemenangan dalam meyakinkan calon pemilih, ini kembali lagi pada upaya pemenangan setiap pasangan calon dan mesin politik yang membawa mereka.

"Rangsangan bagi Parpol untuk menggerakkan mesin politiknya sangat penting, modal inilah yang bisa menggerakkan masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, Pilkada memiliki peta politik dan cara pandang masyarakat yang berbeda, politiknya berbeda, gerakannya juga berbeda. "Kombinasi daya tarik Paslon terhadap pemilih dan kerja kepartaian yang massif serta progresif itu yang paling penting," tukasnya.  (wan)


Berita Terkait



add images