iklan Warga Tiongkok dalam sebuah event dengan menerapkan protokol kesehatan. Tiongkok mengalami lonjakan kasus baru Covid-19.
Warga Tiongkok dalam sebuah event dengan menerapkan protokol kesehatan. Tiongkok mengalami lonjakan kasus baru Covid-19. (AFP)

JAMBIUPDATE.CO, TIONGKOK - Tiongkok melaporkan lonjakan baru kasus Covid-19 di area timur laut bertepatan ketika tim peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba untuk menyelidiki asal usul virus Korona. Tiongkok pada Kamis (14/1) juga melaporkan kematian baru pertamanya yang dikaitkan dengan Covid-19 sejak 8 bulan terakhir.

Dilansir dari ABC News, Kamis (14/1), kasus kematian itu meningkatkan angka kematian menjadi 4.635 di antara 87.844 kasus. Komisi Kesehatan Nasional mengatakan Provinsi Heilongjiang di wilayah itu mencatat 43 kasus baru. Kebanyakan dari kasus tersebut berpusat di Kota Suihua di luar ibu kota Provinsi Harbin.

Provinsi Hebei bagian utara, tepat di luar Beijing, telah mengalami wabah paling serius baru-baru ini di Tiongkok. Provinsi itu mencatat 81 kasus baru, menandai hari kedua berturut-turut jumlah infeksi lokal yang meningkat menjadi tiga digit. Dan, 14 kasus lainnya dibawa dari luar negeri atau kasus impor.

Tiongkok mengunci lebih dari 20 juta orang di Hebei, Beijing, dan daerah lain dengan harapan dapat membendung infeksi menjelang liburan Tahun Baru Imlek bulan depan. Pemerintah telah memutuskan hubungan perjalanan ke dan dari beberapa kota, mendesak orang untuk tetap tinggal selama liburan, menunda pertemuan politik penting dan berencana untuk membiarkan sekolah keluar seminggu lebih awal untuk mengurangi kemungkinan infeksi.

Kamis (14/1), 10 anggota tim WHO tiba di Wuhan tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. Kunjungan tersebut disetujui oleh pemerintah Presiden Xi Jinping setelah perselisihan diplomatik selama berbulan-bulan yang memicu keluhan publik. Lembaga penyiaran pemerintah CGTN mengatakan tim tersebut akan dikarantina selama dua minggu dan akan menjalani tes Covid-19.

Para ilmuwan menduga virus itu menular ke manusia dari kelelawar atau hewan lain. Tim WHO tersebut terdiri dari ahli virus dari Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Inggris, Rusia, Belanda, Qatar, dan Vietnam.(jawapos)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images