iklan Rizal Ramli dan Jokowi
Rizal Ramli dan Jokowi

JAMBIUPDATE.CO, — Rizal Ramli kembali mengingatkan pemerintah terkait kondisi negara. Ekonom senior itu bahkan mengatakankan, Indonesia punya pengalaman pahit didera krisis 1998 yang parah.

Presiden Soeharto yang dikenal sangat kuat posisinya akhirnya terjungkal karena kondisi ekonomi sangat parah, bersamaan dengan situasi sosial dan politik juga memburuk.

“Pak Harto waktu itu lebih mendengarkan nasihat yang salah dari Widjojo Nitisastro dan kawan-kawan, dan menteri ekonomi pada waktu itu yang condong mengikuti saran IMF. Hal itu justru membuat ekonomi Indonesia terpuruk,” tutur Rizal Ramli di kanal YouTube Bravos Radio Indonesia.

Padahal, kata Rizal Ramli, dia dan kawan-kawannya sudah memperingatkan ancaman krisis jauh-jauh hari sebelumnya. Sayangnya malah ramai-ramai dibantah pemerintah.

Kini, Presiden Jokowi diingatkan mesti berhati-hati dalam menentukan arah kebijakan ekonomi.

Rizal Ramli mengingatkan Jokowi mau belajar dari sejarah agar tidak salah langkah dan membuat bangsa ini terjungkal dalam jurang yang sama.

“Tahun 2021, kami katakan, mohon maaf, ekonomi Indonesia akan mengalami krisis yang lebih serius dibanding tahun lalu. Pemerintah hanya menjanjikan angin surga, tetapi nggak akan kembali ke 5,5 persen. Mohon maaf, janji surga itu tidak ada basisnya,” tegas mantan Menko Bidang Kemaritiman di periode pertama pemerintahan Jokowi.

Dijelaskannya, sebelum pagebluk COVID-19 melanda, tingkat pertumbuhan ekonomi yang mampu dicapai Jokowi dan tim ekonominya hanya berputar di angka 5 persen.

Kini di tengah terpaan badai Covid-19 yang makin hari angkanya kian seram, tentu tidak realistis angka-angka pertumbuhan yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Daya beli rakyat biasa betul-betul hancur, karena tidak ada pekerjaan, gara-gara Covid dan sebagainya. Yang paling penting adalah likuiditas di masyarakat disedot.”


Berita Terkait



add images