iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Ahli waris korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak akan segera mendapat santunan. Pihak maskapai akan secepatnya menyelesaikan kewajibannya.

Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena menegaskan pihaknya akan segera memenuhi hak bagi ahli waris korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

“Kami akan berkomitmen untuk secepatnya memberikan hak-hak korban,” katanya usai acara tabur bunga dari atas KRI Semarang di Kepulauan Seribu, Jumat (22/1).

Sebelumnya proses penyerahan santunan dimulai secara simbolis kepada ahli waris korban pada Rabu (20/01) di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta.

Diketahui, santunan yang diserahkan ke ahli waris senilai Rp1,5 miliar. Santunan senilai Rp1,25 miliar sesuai peraturan pemerintah dan tambahan Rp250 juta sebagai santunan ganti rugi lain-lain.

Dalam kesempatan tersebut, Jefferson kembali mengungkapkan rasa dukanya atas musibah tersebut.

“Kami sedih dan turut kehilangan, tidak dapat dipungkiri kami juga merasakan kesedihan mendalam. Saya pribadi juga sangat terpukul dengan keadaan ini,” ucapnya.

Dia juga menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi internal setelah tragedi tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan Perhubungan,” katanya.

Namun, dia belum bisa memberikan detail langkah evaluasi internal yang dilakukan. Sebab masih menunggu hasil laporan kecelakaan dari otoritas terkait.

Pada pelaksanaan tabur bunga di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, diikuti sekitar 30 anggota keluarga korban SJ-182.

Proses penaburan bunga itu dilakukan dari atas KRI Semarang, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada korban.

Selain itu juga turut dihadiri manajemen Sriwijaya Air, perwakilan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan, TNI AL, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Jasa Raharja, serta sejumlah awak Sriwijaya Air dan Nam Air.

Di sisi lain, Tim Disaster Victim Identufication (DVI) RS Polri kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban. Dengan tambahan tersebut, Tim DVI Polri sudah berhasil mengidentifikasi 49 jenazah.

“Alhamdulillah tim rekonsiliasi sampai sore ini, jam 17.00 WIB sudah mengidentifikasi tambahan dua jenazah,” ujar Kepala Rumah Sakit RS Polri Brigjen Pol Asep Hendradiana, Jumat (22/1).

Dua jenazah itu berhasil diidentifikasi berdasarkan test DNA yang dilakukan. Kedua jenazah tersebut yakni Yumna Fanisyatuzahra (3) dan Muhammad Nur Kholifatul Amin (46).

Asep juga pihaknya menerima tambahan kantong body bag (bagian tubuh korban) dan kantong properti.

“Jumlah body bag yang sudah kami terima sampai hari ini sebanyak 325 kantong dan 278 kantong properti,” ujarnya.

Selain itu, hingga Jumat (22/1) sore, pihaknya juga kembali menyerahkan lima jenazah ke pihak keluarga. Sehingga total sudah 40 jenazah yang diserahkan ke keluarga.

“Updatenya akan kami umumkan lagi pada hari Senin mendatang, namun prosesnya (identifikasi korban) akan tetap kami lanjutkan,” ucapnya.

Sementara sebelumnya Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko pihaknya akan terus melakukan proses identifikasi terhadap body part yang ditemukan. Tim DVI dalam sepekan ke depan akan fokus memprofiling sampel DNA korban.

Diungkapkannya, hingga saat ini sampel DNA, baik antemortem maupun postmortem telah terkumpul sebanyak 714 sampel.

“Tadi saya sampaikan, proses DVI ini belum selesai. Kami masih punya 540 profil DNA dari postmortem dan 174 dari antemortem. Dalam satu minggu ini kami akan menyelesaikan profil,” katanya.

Setelah proses profiling dilakukan, pihaknya akan mencocokkan sampel DNA korban Sriwijaya Air dengan sampel DNA pihak keluarga.

“Jadi saya ingatkan 325 kantong itu tidak mencerminkan seluruh penumpang on board. Jadi bisa jadi itu ada (bagian tubuh milik orang) yang sama. Jadi setelah satu minggu kami membuat profil, kami (akan) bisa menentukan, mana yang masuk korban, mana yang bukan,” jelasnya.

“Diharapkan nanti setelah profil DNA itu didapatkan semuanya, kami akan evaluasi, analisis, dan kita cocokkan dengan profil dari antemortem,” lanjutnya.(gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images