iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai wajar ada pihak-pihak yang mengembuskan isu taliban atau kelompok radikal di internal lembaga antirasuah.

Isu itu menguat kembali setelah KPK mengusut sejumlah kasus besar belakangan ini, di antaranya korupsi dana bansos Covid-19.

Novel mengatakan, pegawai ataupun penyidik kini sudah bisa memahami ketika isu tersebut diembuskan, memperlihatkan ada kepentingan sejumlah pihak yang terganggu.

“Kawan-kawan sudah bisa menandai bila isu itu diembuskan, biasanya ada kepentingan mereka yang terganggu di KPK,” kata Novel saat dihubungi, Senin (25/1).

Menurutnya, fenomena itu datang sebagai bentuk kinerja KPK berada di jalan yang benar, yaitu saat memerangi korupsi. Oleh karena itu, pendukung koruptor menyerang KPK dengan isu tersebut.

Novel juga menilai masyarakat saat ini sudah cerdas dengan memahami isu tersebut hanya untuk merusak kerja KPK.

Masyatakat, menurut dia, mengetahui isu tersebut diulang-ulang oleh koruptor dan pendukungnya.

“Rasanya masyarakat makin paham upaya mengganggu dan menyerang pemberantasan korupsi dilakukan dengan segala cara, termasuk dengan cara membuat fitnah dan narasi-narasi seperti itu,” imbuhnya.

Novel enggan menyimpulkan isu radikal-taliban yang kembali muncul berkaitan erat dengan penanganan kasus besar yang saat ini sedang diproses KPK.

“Itu mesti diteliti lagi agar statement-nya objektif. Karena biasanya mereka tidak hanya melempar isu saja, tetapi juga mengondisikan agar seolah banyak dibahas termasuk menggunakan robot medsos. Tetapi itu ahli yang bisa jelaskan,” pungkasnya. (jpnn/fajar)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images