iklan

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Melihat kejadian banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa bulan ini khususnya di daerah Kerinci bagian Hilir dan Mudik, seperti Siulak dan Muaro Imat. Perlu diketahui bahwa banjir bukan hanya saja disebabkan oleh, curah hujan yang tinggi.

Hal tersebut dikatakan Jose, salah satu dari Kelompok Pecinta Alam Kerinci dan Sungai Penuh. "Banjir dan longsor yang terjadi akhir-akhir ini, kita yakin bukan hanya saja disebabkan oleh curah hujan yang tinggi saja," ujarnya.

Menurutnya, ada suatu hal yang perlu diingat kembali ke masalah. Yakni dahuluya, mulai memasuki bangku pendidikan bahwa banjir terjadi karna hutan atau pohon, kayu sudah di tebang hingga gundul. Dan satu lagi pelajaran waktu Sekolah Dasar adalah, erosi atau tanah longsor juga disebabkan oleh hutan yang gundul. "jadi bukan semata kita menyalahkan curah hujan yang tinggi saja, tapi faktor dari banjir dan longsor itu sendiri dari siapa yakni telah gundulnya hutan yang ada disekitar," ungkapnya.

Seperti kejadian di daerah Siulak baru - baru ini, Jose menegaskan bahwa terjadi karna banyaknya galian c yang berpraktek disana dan juga banyaknya penebangan liar di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, terutama di wilayah Resort Gunung Kerinci. "hingga masyarakat atau desa di kaki gunung tersebut mengalami dampaknya seperti Banjir Bandang dan Longsor," katanya.

Begitu juga kejadian di daerah Muaro Hemat sambung Jose, walau dari dulu diketahui bahwa daerah sana rawan akan longsor ,tapi dalam beberapa bulan kebelakang sejak musim hujan kejadian banjir dan tanah longsor lebih sering dan parah dari sebelumnya.

Itu juga karna dampak dari penebangan hutan dan satu lagi disana ada pembangunan mega project PLTA, sedikit banyaknya juga memberi dampak pada kejadian ini. karena beberapa banyak lahan atau hutan yang disulap menjadi perumahan atau lokasi untuk project ini.

Jangan pungkiri itu kata Jose, dirinya dahulunya sudah cukup banyak memberikan masukan bahwa Desa Muaro Hemat adalah satu satunya Desa yang berdampak atas berdirinya PLTA tersebut baik disegi limbah, radiasi, maupun paktor alam seperti banjir dan tanah longsor karna pengeboran dan pembuatan terowongan itu merusak struktur dan kepadatan tanah yang berdampak pada kultur dari daerah sana yang cenderung perbukitan atau dataran tinggi.


Berita Terkait



add images