iklan ILUSTRASI. (int)
ILUSTRASI. (int)

JAMBIUPDATE.CO — Indonesia adalah wilayah yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan serta pemasok 10 persen perikanan dunia. Sayangnya, konsumsi ikan di Indonesia masih rendah.

Ketua Departemen Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menyampaikan bahwa tingkat konsumsi ikan rata-rata di Indonesia tahun lalu hanya 23 kilogram per orang per tahun.

Ia membandingkan dengan Jepang yang konsumsi ikannya mencapai 110 kg per orang per tahun.

“Di negara maju, konsumsi seafood menjadi bagian penting dalam kehamilan dan kelahiran,” ungkap dia dalam keterangannya, Kamis (22/4).

Ia pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan, terlebih di masa pandemi Covid-19, di mana ikan memberikan nutrisi untuk mencegah serangan virus.

“Jika kita tidak menemukan ikan laut, ikan air tawar pun tidak apa-apa, meskipun kadar Omega 3-nya jauh lebih rendah dari ikan laut, apalagi ikan laut dalam. Ikan yang proteinnya paling tinggi adalah teri kering dan peda. Jadi tidak usah khawatir. Ikan murah bukan berarti gizinya jelek,” imbuhnya.

Pemerintah pun juga memiliki program untuk meningkatkan konsumsi ikan, yakni Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat dengan mengonsumsi ikan.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) pun melakukan upaya edukasi melalui workshop kepada generasi muda, termasuk para mahasiswa dan generasi milenial pada umumnya untuk gemar makan ikan.

“Kami bertujuan untuk menyampaikan program Gemarikan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi ikan,” ungkap Direktur IKPM Kemenkominfo Septriana Tangkary. (jpg)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images