iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN -Tahun 2022 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun, akan kembali merealisasikan kucuran dana program Percepatan Pembangunan Desa (P2D) dan program Percepatan Pembangunan Kelurahan (P2K) untuk 149 Desa dan 9 Kelurahan yang ada di 11 Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangun dengan dana Rp 200 juta untuk P2D dan P2K yang bersumber dari APBD Kabupaten Sarolangun.

Sebelumnya, Kucuran dana P2D dan P2K melalui dana APBD Sarolangun, tahun ini dikurangi menjadi 100 juta perdesa karna minimnya anggaran Kabupaten.

Bupati Sarolangun, Cek Endra mengatakan, realisasi P2D dan P2K senilai Rp 200 juta akan dilanjutkan pada tahun 2022 mendatang. Ditengah pandemi Covid -19 Bupati Sarolangun P2D dan P2K cukup positif untuk merangsang perekonomian masyarakat dan ketahanan pangan.

"Program P2D dan P2K ini harus kembali digerakkan pada tingkat Desa dan Kelurahan, sebab P2D dan P2K bagian dari salah satu jawaban untuk mencegah terpuruknya ekonomi masyarakat atas dampak Covid-19,"katanya.

"Kemudian, P2D dan P2K mendapat lirikan dari Bappenas, karena P2D dan P2K mampu bersinergi dan terintegrasi dengan laju pembangunan daerah, terutama pada masa Covid-19, pada penilaian tahap kedua pada Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) berskala nasional, Pemkab Sarolangun masuk peringkat 3 besar, ini menonjolkan P2D dan P2K,"tambahnya.

Terpisah, Kepala Bappeda Sarolangun, H Lukman mengatakan, jika penerapan P2D dan P2K bermula diberikan nama Serjusade atau seratus juta untuk desa. Ini sudah berlangsung sejak tahun 2012 semasa Bupati Drs H Cek Endra dan Wabup Drs H Pahrul Rozi lalu.

Tercatat sejak tahun 2012, Serjusade hingga berganti nama P2DK dan P2D serta P2K pengalokasian programnya terlaksana secara berantai alias tidak terputus hingga 2021.

"Sebelum populernya program Dana Desa (DD) yang diluncurkan pusat, Pemkab Sarolangun sudah mengalokasikan P2D dan P2K untuk 149 desa,"ujarnya.

Dijelaskannya, pada awal mulanya penerapan program Serjusade tahun 2012 diarahkan untuk peningkatan jalan usaha tani, pada akhirnya untuk menuju areal perkebunan masyarakat dipermudah dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat, bahkan dalam mengangkut hasil perkebunan masyarakat ikut dipermudah.

"Kita bisa menikmati dampak positif terhadap P2D dan P2K yang sudah berjalan sejak tahun 2012 di Kabupaten Sarolangun, seperti jalan usaha tani, perkebunan, pertanian dan peternakan dan perikanan,"pungkasnya. (hnd)


Berita Terkait



add images