iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, pusat-pusat perbelanjaan di Kota Jambi ramai disesaki para pengunjung. Mereka datang untuk berburu kebutuhan lebaran. Protokol kesehatan terabaikan.

Untuk itu, Walikota Jambi Sy Fasha mengatakan pihaknya akan mengumpulkan para pelaku usaha di Kota Jambi dalam waktu dekat.

"Pelaku usaha akan kami kumpulkan para pelaku usaha untuk membicarakan antisipasi H-7 Idul Fitri yang biasanya terjadi lonjakan pengunjung," imbuhnya.

"Ini yang perlu diantisipasi, jangan sampai lonjakan tersebut menjadi klaster baru covid-19," tambah Fasha.

Terkait masih banyaknya ditemukan pelaku usaha yang abai terhadap protokol kesehatan dari hasil giat yustisi Satpol PP Kota Jambi, Fasha mengaku itu hal bagus sehingga bisa menjadi shok terapi bagi pelaku usaha lainnya.

"Lebih bagus, ada shock terapi bagi pelaku usaha. Tidak ada kompromi disini terkait protokol kesehatan. Sekali melanggar, mereka didenda, jika berlanjut maka disegel dan tutup permanen," tegas Fasha.

Kata Fasha, pihaknya memberikan relaksasi ekonomi untuk kemudahan berusaha, tapi dengan syarat wajib patuhi protokol kesehatan.

"Jika tidak, maka ditindak Satpol PP. Pelaku usaha harus patuhi aturan yang sudah kami buat terkait prokes. Kami akan memberikan relaksasi sebanyak banyaknya, tapi patuhi aturan, karena prrotokol kesehatan tidak bisa ditawar 1 mili pun," tegas Fasha lagi.

Terkait dilakukan penyekatan, kata Fasha Kota Jambi tidak mutlak ditutup. Hanya ada penyekatan. Yang boleh masuk orang belanja sembako, berobat, medis. Namun dengan syarat mereka yang masuk harus sehat.

"Harus ada surat keterangan minimal dari ketua RT terkait kepentingannya masuk ke Kota Jambi, seperti misalnya mau belanja sembako," katanya.

Kepada masyarakat, sebut Fasha, dihimbau untuk tidak sesekali menurunkan masker saat di tempat umum, jaga jarak, terus cuci tangan, hindari kontak fisik dan jauhi kerumanan. (hfz)


Berita Terkait



add images