iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Survey Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menemukan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penentu dari kuat tidaknya daya tahan keluarga miskin dalam mengarungi badai pandemi.

Faktor tersebut antara lain tingkat keharmonisan keluarga, kerja yang lebih keras, eksistensi bantuan sosial yang diterima dan kembali kepada alam seperti bertani atau beternak.

“Pertama, tingkat keharmonisan keluarga yang relatif terjaga baik pada lebih dari 90 perse responden selama pandemi, membuat keluarga miskin mampu menjaga ikatan pasangan suami-istri, mempertahankan komunikasi antar anggota, yang pada gilirannya kemudian berdampak positif pada solidaritas dan pembagian tugas antar anggota keluarga,” kata Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono, Senin (3/5).

Yusuf mengatakan, dalam menghadapi hidup yang semakin sulit, sebesar 37,7 persen responden mengaku harus bekerja lebih keras selama pandemi untuk dapat bertahan, dimana hal ini dilakukan selain dengan menambah jam kerja kepala keluarga, juga dengan mendorong anggota keluarga masuk ke dalam pasar tenaga kerja.

“Solidaritas dan pembagian tugas antar anggota keluarga mendorong partisipasi kerja dari anggota keluarga seperti istri dan anak, dalam rangka membantu kepala keluarga untuk menambah penghasilan keluarga,” ungkap Yusuf.

Selanjutnya adalah eksistensi bantuan sosial (bansos) menjadi faktor yang paling dominan dalam ketahanan keluarga miskin di era pandemi ini. Sebesar 60,3 persen responden menyatakan keberadaan bansos adalah penting bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Sedangkan 26,2 persen responden lainnya menyatakan bansos adalah sangat penting dimana tanpanya mereka tidak akan bisa bertahan,” tutur Yusuf.

Ketika ditanya darimana bansos tersebut diperoleh, sebesar 80,0 persen responden mengaku pernah menerima bansos dari institusi pemerintah selama pandemi, 38,1 perse pernah menerima bansos dari lingkungan terdekat dan 11,7 persen pernah menerima bansos dari institusi non pemerintah.

“Dari 810 responden penerima bansos pemerintah, mayoritas menerima diskon listrik PLN, program keluarga harapan, kartu sembako, dan bansos tunai, diikuti kemudian dengan bansos dari pemerintah provinsi, bansos dari pemerintah kabupaten-kota, dan BLT Dana Desa,” ujar Dia.


Berita Terkait



add images