iklan TEBAL: Mitigasi Bencana Geologi (BPPTKG) menunjukkan gunung berapi Gunung Merapi memuntahkan asap tebal ke udara seperti terlihat dari Jogjajakarta hingga perbatasan Jawa Tengah, Minggu (21/6)
TEBAL: Mitigasi Bencana Geologi (BPPTKG) menunjukkan gunung berapi Gunung Merapi memuntahkan asap tebal ke udara seperti terlihat dari Jogjajakarta hingga perbatasan Jawa Tengah, Minggu (21/6) (FOTO: BPPTKGASAP )

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi. Yakni berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas pun ditetapkan dalam tingkat Siaga.

“Sepanjang pengamatan sepekan, Merapi 12 kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Sabtu (8/5).

Gunung Merapi juga terpantau 74 kali meluncurkan guguran lava. Yaitu dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya dan dua kali ke arah tenggara sejauh 600 meter. Selain itu, intensitas kegempaan lebih tinggi dibandingkan pekan lalu.

Berdasarkan catatan BPPTKG, volume dua kubah lava di Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi diperkirakan telah mencapai 1.700.000 meter kubik. Di samping itu, terdapat laju pertumbuhan 14.000 meter kubik per hari. “Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” paparnya.

BPPTKG, lanjutnya, hingga saat ini masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Meski begitu, warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi.(rh/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images