iklan

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Pasca musibah kebakaran di Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), korban kebakaran mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Camat Mendahara, Amri Juhardy mengatakan, bahwa pasokan air bersih di lokasi kebakaran sudah minim, dan itu sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Biasanya masyarakat di desa tersebut menggunakan air hujan sebagai air bersih untuk dikonsumsi.

"Kalau sekarang yang sangat dibutuhkan korban adalah air bersih untuk diminum. Tapi kalau untuk sembako sudah banyak bantuan yang masuk, air bersih saja yang masih minim," katanya.

Menurutnya, dari hari pertama pasca terjadinya kebakaran, bantuan dari para dermawan dan donatur hingga saat ini terus berdatangan. Seperti pakaian, sembako maupun berbentuk uang. Tapi untuk minuman atau air bersih memang masih minim.

"Dari kekurangan air bersih itu, saat ini terbantu dengan adanya bantuan kemasan air minum," ucapnya.

Terpisah, Kepala Desa Mendahara Tengah, Nurhidayah saat dikonfirmasi juga membenarkan kondisi tersebut. Saat ini menurutnya, kebutuhan air bersih layak konsumsi sangat diperlukan untuk para korban kebakaran. Sebab, kebutuhan air bersih masih kurang.

"Untuk air bersih kami sangat membutuhkan, apalagi saat ini kebutuhan air layak konsumsi masih kurang," terangnya.

Ditambahkan Nurhidayah, bantuan air bersih kemasan yang masuk di posko bantuan masih cukup stoknya. Namun yang dikhawatirkan dan yang menjadi pikiran jika hujan tidak turun-turun. Otomatis persediaan air minum yang ada dan persediaan warga akan menjadi menipis.

"Karena sebagian warga yang tidak terkena musibah kebakaran, air hujannya habis digunakan untuk memadamkan api kemarin," tutupnya. (lan)


Berita Terkait