iklan Wanita Afghanistan meninggalka lokasi ledakan dan erea pertempuran di Jalalabad.
Wanita Afghanistan meninggalka lokasi ledakan dan erea pertempuran di Jalalabad. ((Foto: Reuters/Parwiz))

JAMBIUPDATE.CO,— Seorang tokoh senior Taliban yang dekat dengan kepemimpinan menegaskan bahwa wanita Afghanistan seharusnya tidak diizinkan bekerja bersama pria.

Jika diterapkan secara formal, maka hal itu akan akan secara efektif menghalangi kaum hawa dari pekerjaan di kantor-kantor pemerintah, bank, perusahaan media dan seterusnya.

Dalam wawancara dengan Reuters, tokoh bernama Waheedullah Hashimi mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu akan sepenuhnya menerapkan versi Syariah, atau hukum Islam.

“Kami telah berjuang selama hampir 40 tahun untuk membawa sistem hukum syariah ke Afghanistan,” kata Hashimi dikutip Selasa (14/9).

Aturan itu akan diterapkan meski ada tekanan dari komunitas internasional untuk mengizinkan perempuan memiliki hak untuk bekerja di tempat yang mereka inginkan.

“Syariah… tidak mengizinkan laki-laki dan perempuan berkumpul atau duduk bersama di bawah satu atap,” tambah Hasimi.

Sejak meraih kekuasaan bulan lalu, para pejabat Taliban mengatakan perempuan akan dapat bekerja dan belajar dalam batas-batas yang ditetapkan oleh Syariah.


Berita Terkait



add images