iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Kader Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jambi diintruksikan maju pada legislatif Februari 2024. Ini merupakan salah satu indikator untuk mengukur sejauh mana elektabilitas dan popularitas ditengah masyarakat.

Menurut keterangan Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Fadli Sudria membenarkan informasi tersebut.

"Salah satu poinnya adalah tentang kewajiban dan keharusan bagi setiap kader PAN yang berkeinginan maju di Pilkada diwajibkan maju di Pileg. Ini salah satu fakta integritas yang sudah disepakati yang wajib kita ikuti," ujar Fadli yang juga ketua komisi IV DPRD Jambi ini dikonfirmasi Jum'at, (9/12).

Ia mengungkapkan bahwa usulan ini merupakan terobosan partai yang diawali dengan usulan dari kader partai sendiri yakni maju sebagai calon legislatif.

"Tahun 2024 nanti terobosan yang diambil partai merupakan usulan setiap kader yang berada di daerah. Untuk itu ini wajib kita laksanakan demi untuk membawa PAN sebagai partai pemenang di Pilkada nanti amin ya robbalalamin," katanya.

Pengamat politik Bukhari Muslim dari mengungkapkan bahwa bicara soal Pilkada serentak 2024 masih menunggu hasil pileg Februari 2024. Terkait aturan calon kepala daerah diminta maju Pileg dulu, menurutnya tergantung mekanisme parpol. Sepanjang tujuannya baik untuk mengukur elektabilitas dan popularitas.

"Iya untuk Pilkada serentak kita masih menunggu hasil Pileg pada Februari. Sampai saat ini parpol belum berani menyatakan sikap siapa calon kandidat yang akan diusung nanti ini artinya jumlah kursi hari ini belum bisa menjadi patokan," Kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Kerinci Sungai Penuh

Penentuan siapa kandidat yang bakal diusung nanti lanjut Bukhari adalah partai politik memiliki kalkulasi tersendiri. "Seperti Golkar, PAN, Demokrat memiliki pengalaman dalam menjatuhkan kandidat mana yang akan diusung nanti," Katanya

Siapa Bakan kandidat yang akan masuk dalam bursa calon kepala daerah Kabupaten Kerinci? Bukhari enggan menjawab. "Ada banyak figur. Namun tidak mungkin kita sebutkan satu-persatu. Berbicara serius maju atau tidak tentu kita membicarakan track record. Untuk menjadi calon kandidat Bupati tidak cukup dengan popularitas," Jelasnya

Ia mengatakan bakal kandidat yang muncul hari belum menunjukkan keseriusan. Selain itu klaim dari setiap bakal calon merupakan sesuatu yang biasa dan sah.

"Tebar baliho sah-sah saja dan tidak bisa kita jadikan sebuah patokan. Sampai hari belum ada. Jangankan untuk elektabilitas hari ini popularitas dengan rentan waktu yang tidak berapa lama tidak cukup untuk membangun popularitas. Terlebih lagi menunggu hasil pileg 2024, sekitar Mei. Maka sah-sah saja munculnya klaim adanya dukungan masyarakat dan lain sebagainya," tandasnya. (Hdp)


Berita Terkait



add images