iklan Kota Jambi didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kerjas Sama antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) yang diadakan di Hotel BW Luxury, Jambi (27/2).
Kota Jambi didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kerjas Sama antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) yang diadakan di Hotel BW Luxury, Jambi (27/2).

JAMBIUDATE.CO, JAMBI - Kota Jambi didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kerjas Sama antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) yang diadakan di Hotel BW Luxury, Jambi (27/2). Rapat ini juga dihadiri oleh peserta dari lintas kementerian, diantaranya Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, dan delegasi dari 25 kabupaten kota se-Indonesia yang menjadi anggota dari UCLG-ASPAC. Rakornev yang perdana dilaksanakan di Indonesia di tahun 2023 ini, dibuka secara langsung oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.

Dalam kesempatan itu, Fasha turut pula paparkan kiat dan determinasi Kota Jambi dalam mendapatkan pendanaan dari lembaga donor di luar negeri, yang juga tidak terlepas dari dukungan dan fasilitasi dari UCLG.

"Kota Jambi tidak akan bisa dibangun seperti saat ini apabila hanya mengandalkan APBD. Kami harus berpikir keras untuk mencari sumber pendanaan lain. Salah satunya bersumber dari negara atau lembaga donor asing. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dengan pihak-pihak luar negeri maupun lembaga seperti UCLG ASPAC ini sebagai salah satu fasilitator," ujar Fasha mengawali sambutannya.

UCLG menurut Fasha menjadi lembaga yang berperan penting dan banyak menjembatani masuknya berbagai bantuan pendanaan masuk ke Kota Jambi. Fasha jelaskan bahwa komitmen juga menjadi kunci utama, hadirnya kepercayaan lembaga dan negara asing untuk menitipkan bantuannya kepada Kota Jambi melalui Pemerintah Republik Indonesia.

"Komitmen dan kesungguhan kepala daerah sangat dibutuhkan agar mendapatkan bantuan dari pihak luar. Untuk menunjukkan komitmen tersebut, jangan diwakilkan ketika diminta hadir suatu event internasional." ungkapnya, sembari Fasha menceritakan pengalaman perjalanannya demi menjalin kerjasama dari luar, mulai dari benua Afrika, Ethiopia hingga melompat dari satu negara ke negara lainnya di benua Asia, demi mendapatkan kepercayaan lembaga donor asing.

Diakhir sambutannya, Fasha mengajak seluruh peserta dari daerah lain yang belum tergabung dalam member lembaga internasional, untuk bersinergi bersama dalam menjalin kemitraan dengan negara atau lembaga asing lainnya. Menurut Fasha, tidak ada lagi kompetisi antar daerah yang justru akan membuat daerah jauh tertinggal dengan lainnya. Fasha mendorong agar semua daerah maju bersama, berkolaborasi dalam kemajuan pembangunan.


Berita Terkait



add images