Penyiaran Sehat, Masyarakat Cerdas Berkualitas

Posted on 2014-04-22 15:35:00 dibaca 4201 kali
Perhelatan politik pemilihan umum calon anggota legislative dan DPD 9 april lalu telah usai. Hingar binger siaran politik dan iklan kampanye di media penyiaran yang membanjir menambah lengkapnya dinamika politik di tanah air, meski sekarang mulai surut, jeda sesaat menunggu kesiapan calon Presiden.Pemilu tanpa media penyiaran kurang lengkap, tidak seru. Bahkan sekarang sulit sekali menggapai kemenangan politik tanpa media penyiaran.

Media penyiaran baik televise maupun radio disadari menjadi alat komunikasi massa untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Media penyiaran dengan sifat keserampakannya yang bias menjangkau audience dalam jumlah besar menjadi daya tarik peserta pemilihan umum untuk memanfaatkan media penyiaran sebagai satu diantarastrategi “serangan udara”. Masyarakat dijejali siaran politik di media penyiaran, meski mungkin mereka sudah memiliki pilihan sendiri, harus memilih apa dan siapa di saat hari H pencoblosan pemilu. Jor-joran siaran politik dan iklan kampanye di media penyiaran yang cenderung melanggar aturan karena tidak proporsional dan berimbang, ternyata disikapi dengan cerdas oleh publik yang sudah melek media. Terbukti hasil hitung cepat pemilu, kehadiran kontestan politik di media penyiaran dengan frekuensi yang tinggi, bahkan sangat tinggi ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan kenyataan sebenarnya yakni meraup perolehan suara yang signifikan. Masyarakat sudah berani bersikap aktif, rasional dan selektif. Mereka bukan lagi khalayak pasif yang gampang terpengaruh. Sikap kritis dan selektif seperti inilah yang perlu mendapat acungan jempol. Masyarakat mulai menyadari realitas media penyiaran tidak selalu sama dengan realitas social sebenarnya.
--batas--
Sikap kritis dan selektif masyarakat terhadap media penyiaran harus terus ditumbuhkan sebagai sebuah penyadaran tentang arti pentingnya media penyiaran di masyarakat. Respon, umpan balik atau feedback dari audien cedengan menunjukkan sikap kritis dan selektif terhadap siaran radio dantelevisiakanseharusnyamenjadiperhatianlembagapenyiaran. Harapannyalembagapenyiaransadar, sesungguhnya publiklah yang harus dilayani dengan baik. Bila lembaga penyiaran tidak peduli, atau bahkan mengabaikan respon audiencenya, siap-siap saja lembaga penyiaran akan ditinggalkan pemirsa dan pendengarnya.

Komisi Penyiaran Indonesia sebagai lembaga Negara representasi public terhadap urusan penyiaran, punya kepentingan untuk selalu menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap media penyiaran. Tanpa kesadaran masyarakat sesungguhnya upaya KPI untuk menyehatkan siaran tidak efektif. Ratusan  sanksi, teguran, bahkan pemberhentian sementara sekalipun yang dijatuhkan pada lembaga penyiaran, tidakakan berdampak, ketika public tidak mengambil perannya untuk aktif, selektif dan kritis pada media penyiaran. Proses edukasi public untuk sadar media penyiaran, harus berjalan seiring dengan ketegasan penjatuhkan sanksi terhadap lembaga penyiaran yang terbukti melanggar regulasi penyiaran. Ibarat dua sisi rel kereta api yang harus berjalan seiring, satu sisi pengawasan program siaran terus ditingkatkan kualitasnya hingga tahap penjatuhkan sanksi atas pelanggaran siaran, disisi lain masyarakat atau public harus terus diedukasi untuk kritis dan selektif dalam menggunakan media penyiaran. Sebab satu diantara tugas dan kewajiban Komisi Penyiaran Indonesia adalah menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai hak asasi manusia. Masyarakat harus mendapatkan manfaat dari siaran radio dan televisi. Media penyiaran harus memainkan fungsinya untuk member informasi, mendidik, menghibur, dan sebagai kontrol sosial. Sebab yang terjadi sekarang fungsi hiburan masih sangat dominan.Media penyiaran belum memaksimalkan fungsinya untuk member informasi, mendidik dan control sosial yang baik.

Inipenting,terlebih menjelang pemilihan presiden mendatang, kualitas informasi di media penyiaran yang baik sangat menentukan hadirnya pemimpin bangsa yang berkualitas. Informasi yang utuh, berimbang dan proporsional tentang calon-calon pemimpin bangsa akan menjadi asupan“gizi” yang baik dan bermanfaat bagi publik, sebagai pertimbangan memilih presiden dan meningkatkan kesadaranuntuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan Presiden. Siaran pemberitaan dan iklan tentang calon presiden di layar kaca sudah sepatutnya memberi informasi yang cerdas dan tidak mengutamakan kepentingan golongan tertentu. Dengan kata lain penyiaran harus menyajikan program yang sehat dan bermanfaat bagi khalayak. Sehinggatidakberlebihanbila tema Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia 2014 di Jambi kali ini adalah  “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Cerdas dan Sadar Media”.Penyiaran sehat, Publik cerdas, pemimpin berkualitas.Semoga
(Penulis adalah Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Pusat)


Sumber : jambi ekspres
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com