PT RAU Diduga Rampas Lahan Warga

MUARATEBO, PT. Regunas Agri Utama (RAU) dituding merampas lahan milik masyarakat Desa Tanjung Aur, Kecamatan Tebo Ulu seluas 181 hektar. Dimana semula lahan milik masyarakat seluas 254 hektar, namun saat ini telah menyempit menjadi 181 hektar karena diklaim oleh pihak perusahaan. Atas kejadian tersebut, pihak warga Desa Tanjung Aur telah melaporkannya kepada polres Tebo.

Ketua Lembaga Adat, Desa Tanjung Aur, Majid menyebutkan, sebanyak 86 kepala keluarga (KK) warga desa Tanjung Aur, menuntut pihak PT. RAU mengembalikan lahan mereka seluas 181 hektar. “Jika tidak diserahkan, artinya PT RAU telah merampas dan menggelapkan  lahan warga Desa Tanjung Aur,” katanya.

Pada dasarnya sisa lahan masayarakat Desa Tanjung Aur yaitu seluas 254 hektar, namun dari pihak PT RAU menyebutkan lahan  tersebut hanya 181 hektar, lantas pihak wargapun tidak keberatan dengan data tersebut. Hanya saja hingga saat ini lahan tersebut tidak kunjung dikembalikan, sementara lahan desa lainnya sudah diserahkan.
--batas--
Majid  menjelaskan, pada tahun 2004 lalu telah dilakukan pertemuan antara PT RAU dengan masyarakat desa Tanjung Aur di DPRD Tebo. Dari hasil pertemuan tersebut diminta Kepala Desa Tanjung Aur untuk mendata masyarkat desa Tanjung Aur yang belum mendapatkan lahan kebun sawit. Data yang diberikan yaitu sebanyak 86 KK untuk diajukan kepada Bupati agar mendapatkan SK kepemilikan lahan.

“Dari pertemuan tersebut disepakati penyerahan SK selambat-lambatnya tanggal 10 agustus 200, bahkan pada tahun 2007 juga dilakukan pertemuan dengan pihak PT RAU, lagi-lagi tidak ada kejelasan,” imbuhnya.

Atas perkara tersebut, pihak masyrakat melaporkannya ke Polres Tebo pada tanggal 08 Desember 2013 lalu. “Jika tidak ada kejelasan dari pemerintah dan pihak hukum kita akan melakukan melakukan demo besar-besaran untuk menduduki lahan tersebut,” pungkasnya

sumber: jambi ekspres