Ilustrasi.

KNKT Rilis Investigasi Jatuhnya Lion Air JT-610 Awal November

Posted on 2019-09-18 14:42:09 dibaca 5449 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA– Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT telah menyelesaikan laporan investigasi atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dengan nomor penerbangan PK-LQP setahun silam. Rencananya laporan ini akan dipublikasi awal November mendatang.

“Saya sampaikan KNKT telah menyelesaikan draft final terkait kejadian tersebut. Kalau dihitung-hitung kisaran minggu pertama atau kedua November kita bisa rilis laporan kejadian tersebut,” ujar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).

Soerjanto menyampaikan, draft laporan investigasi ini sudah diserahkan kepada seluruh pihak terkait pada 24 Agustus 2019. Pihak-pihak terkait memiliki waktu 60 hari ke depan untuk memberikan respon atas hasil investigasi tersebut.

“Setelah menerima tanggapan, dalam 1-2 minggu akan melakukan finalisasi terhadap laporan tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya, KNKT memaparkan laporan awal terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dengan nomor penerbangan PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018. Sejumlah kerusakan pun berhasil diidentifikasi dari Flight Data Recorder (FDR).

Ketua Subkomite Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo mengatakan bahwa setidaknya burung besi nahas tersebut mengalami 6 masalah sebelum akhirnya berakhir di dasar laut. Masalah itu muncul sejak 4 penerbangan terakhir.

“Dari data perawatan pesawat, sejak tanggal 26 Oktober, tercatat ada enam masalah atau enam gangguan yang tercatat di pesawat ini,” ujar Nurcahyo.

Enam gangguan tersebut meliputi, airspeed and atitude flight atau tidak bisa mengatur kecepatan dan ketinggian pesawat, speed trim fail light, Indicated Airspeed (IAS) dan Altitude (ALT) Disagree atau kegagalan indikator kecepatan dan ketinggian pesawat, maintenance light illuminate after landing, auto trotlle arm disconnect, dan feel diff press light illuminate.

Kerusakan itu muncul bergantian sejak 4 penerbangan Lion Air JT-610 terkahir. Mulai dari penerbangan Tianjin Binhai Cina-Manado, Denpasar-Manado, Manado-Denpasar dan Denpasar-Jakarta.

Pesawat nahas ini dipastikan telah jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018. Pesawat tersebut semula dijadwalkan terbang dari bandara internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsda TNI Muhammad Syaugi menjelaskan, pihaknya pertama kali mendapat informasi pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 06.50 WIB. Kordinat hilangnya disekitar Tanjung Karawang.

“Lost contact ada di atas sini (Tanjung Karawang, Red). Ini jaraknya dari kantor Jakarta 34 NM (nautical mile, Red), dari Tanjung Priok 25 NM dan dari Karawang 11 NM,” ujar Syaugi di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10). (jp)

Sumber: FAJAR.CO.ID
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com