Ilustrasi guru.

Duh! Banyak Guru Malas Membaca

Posted on 2019-12-30 16:04:03 dibaca 6796 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Sebagus apa program yang dibuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) apabila tidak dibarengi dengan rajin membaca untuk kalangan pendidik, rasanya mustahil generasi akan datang bisa bersaing dengan negara lain.

Kondisi guru malas membaca tentu akan mempengaruhi kualitas pendidikan di Tanah Air. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Praktisi pendidikan, Indra Chrismiadji di beberapa daerah ditemukan masih banyak guru yang enggan membaca.

“Problem utama kita kualitas guru. Sayang kualitas guru kita tidak disebutkan oleh Mas Menteri (Nadiem Makarim),” ujar Indra di Jakarta, kemarin (28/12).

Dia mengungkapkan, ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia kemampuan membaca guru masih sangat rendah. Dia menyesalkan, padahal jendela ilmu lewat membaca dan harus ditularkan kepada anak didiknya.

“Saya ketemu guru-guru di daerah. Misalkan di Aceh, Papu, NTT, NTB, Natuna, Sulawesi, Maluku Utara dan lainnya, kesimpulannya kemampuan membaca mereka sangat rendah,” tutur dia.

Ironisnya, kata dia, rendahnya kemampuan membaca tidak hanya di daerah, namun juga terjadi di Ibu Kota Jakarta. Nah, pemerintah dalam hal ini Nadiem Makarim harus segera bertindak menggerakkan guru untuk rajin membaca.

Kualitas guru dengan gaji yang tinggi ternyata tidak berpengaruh terhadap kualitas guru. Hal itu berdasarkan riset Bank Dunia yang menyebutkan kesejahteraan guru tidak berdampak pada kualitas mengajar seorang guru.

Maka tidak heran dalam survei pendidikan yang dikeluarkan oleh PISA, Indonesia menempati peringkat ke-27 dari 77 negara. Indonesia bercokol di peringkat enam terbawah, kalah jauh dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Pengamat Pendidikan, Budi Trikorayanto menilai komptensi guru yang rendah dan sistem pendidikan yang kuno menjadi penyebabnya.

‘Nomor satu yang membuat anak pintar atau tidak adalah guru. Jadi memang kompetensi guru kita sangat rendah, bisa dilihat dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) itu nilainya di bawah lima rata-rata,” ujar Budi.

Saran Budi, segera melakukan pembenahan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang mencetak guru-guru berkualitas di masa depan. Dia mencontohkan salah satunya yakni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).

“Kampus-kampus IKIP, yang model pengajarannya seperti itu membuat guru menjadi kurang punya ide kreativitas dan kuang ekspor, sehingga hasil UKG-nya selalu rendah,” pungkas dia.

(din/fin)

 

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com