Ilustrasi.

NEWS in DEPTH: Selamat Datang 2020, Selamat Memasuki Gerbang Tahun Politik Jambi

Posted on 2020-01-01 00:56:53 dibaca 9057 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Tahun 2020 akan menjadi gerbang percaturan politik di Provinsi Jambi dan 11 Kabupaten/Kota. Tidak hanya Pemilihan Kepala daerah (Pilkada), tahun 2020 juga mengawali pertarungan para politisi yang puncaknya di helat pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Pada tahun itu, Pilkada akan digelar berbarengan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Itu artinya Pilkada 2020, dimulai dari Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbub) 5 Kabupaten/kota yakni Batanghari, Tanjab Barat, Tanjabtim, Bungo dan Sungai Penuh akan sangat menentukan arah peta politik.

Bahkan beberapa partai politik memasang siasat dan mengatur langkah sebelum memberikan rekomendasi dukungan kepada kandidat kepala daerah. Sebagian besar mengusung kader dengan harapan agar pada Pemilu 2024, eksistensi dan perolehan kursi mereka di perleman bisa tetap terjaga.
Tidak salah jika dinamika politik terus berkembang seiring manuver yang dilakukan para kandidat dan pimpinan partai. Karena Pilkada 2020 menjadi pertarungan terbuka, baik di Provinsi dan 5 Kabupaten/kota.

Di Pilgub Jambi misalnya, beberapa kepala daerah sudah memastikan ikut ambil bagian dan berpeluang menjadi penantang petahana Fachrori Umar (FU). Ada Walikota Jambi Sy Fasha, Bupati Sarolangun Cek Endra (CE), Bupati Merangin Al Haris, Bupati Tanjab Barat Syafrial, anggota DPR RI H. Bakri, Presiden HKKI Ramli Taha hingga beberapa nama kandidat calon Wakil Gubernur seperti Asafri Jaya Bakri (AJB), Bupati Tebo Sukandar dan Mantan Wakil Walikota Jambi Abdullah Sani.

Terkahir, duet para penatang ini sudah semakin mengerucut. Ada CE yang kemungkinan besar menggandeng Sukandar dan Al Haris yang semakin mersa bersama Abdullah Sani. Kemudian Sy Fasha yang terus dihubung-hubungkan dengan AJB, Safrial dan beberapa kandidat lainnya masih saling lirik peluang untuk mengincar BH 1 Provinsi Jambi.

Bagaimana dengan 5 Kabupaten/kota? Untuk Pilkada 5 daerah, beberapa nama sudah bermunculan. Petarungannya juga tidak kalah seru karena melibatkan para politisi kawakan dan kandidat petaha misalnya Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto dan Bupati Bungo Mashuri.

Sedangkan di tiga daerah lainnya akan betarung beberapa nama besar, seperti Batanghari ada Yuninta Asmara, Muhammad Hafiz Fattah, Fadhil Arif dan Camelia Puji Astuti. Kemudian Kota Sungai Penuh ada mantan Ketua DPRD, Fikar Azami, Wakil Walikota Sungai Penuh Zuhelmi, Mantan Sekda Pusry Amsy dan Tanjab Barat ada Cici Halimah, Anwar Sadat hingga mantan anggota DPD RI Abu Bakar Jamalia (ABJ). (Selengkapnya lihat grafis)
Lantas seperti apa peta pertarungan politik di Pilada serentak 2020? Pengamat politik Muhammad Farisi menyebutkan, jika peta politik pada Pilkada tahun depan akan belangsung panas. "Seperti yang kita lihat saat ini, gesekan-gesekan jelang Pilkada sudah mulai terlihat, apalagi untuk kontestasi Pilgub Jambi," katanya, Senin (30/12) kemarin.

Terlebih lagi, kata Farisi, pertarungan akan semakin panas mendekati pendaftaran calon hingga detik-detik penentuan dukungan partai politik. "Saat ini tidak ada satupun Parpol yang bisa mencalonkan sendiri dan harus berkoalisi. Membangun koalisi ini tidak mudah, tarik ulur kepentingan tentu akan terjadi," jelas dosen Fisipol Universita Jambi (Unja) tersebut.

Perebutan perahu dukungan ini tentunya akan semakin seru, karena semua kandidat akan melakukan lobi-lobi untuk mendapatkan perahu dukungan. "Harapannya Parpol idealnya menjatuhkan dukungan dengan tepat, karena akan masih tergantung kepentingan," katanya.

Selain itu soal penentuan wakil juga menarik untuk di simak karena peta politik masih sangat dinamis. Ditambah lagi belum ada kandidat yang memiliki dukungan partai politik secara resmi.

Lalu bagaimana untuk Pilkada 5 daerah? Farisi menyebutkan, pertarungannya hampir sama. Hanya saja ada beberapa daerah yang memang harus menjadi catatan bagi pendatang baru untuk menantang calon petahana.

"Seperti di Tanjabtim dan Sungai Penuh. Kedua daerah ini memang perlu pertimbangan matang bagi kandidat lain yang akan maju karena memang petahana masih cukup kuat," jelasnya.

Sementara di Pilkada Tanjab, kata Farisi, sejauh ini, sudah beredar beberapa nama yang diprediksi bakal maju di Pilkada.

Menurut Farisi, kemungkinan akan banyaknya para tokoh-tokoh baru pada pesta demokrasi lima tahunan ini akan berpeluang besar.

"Karena petahana tidak bisa maju kembali sudah dua periode, ditambah lagi pembangunan di sana yang tidak terlalu bagus," bebernya.

Tentunya, masyarakat akan mencari figur yang yang pantas dari sekian banyak orang untuk bisa membuat perubahan di daerah itu sendiri. "Sebagai kabupaten lama, Tanjabbar kondisinya masih sama, tidak ada perubahan yang signifikan, jelasnya.

Pengamat politik Hadi Suprapto Rusli mengatakan, hasil kerja menjadi factor keterpilihan seseorang saat mencalonkan menjadi kepala daerah. "Kalau masyarakat puas dengan kinerja seorang kepala daerah, peluang untuk terpilih kembali itu sangat besar," katanya.

Begitupun sebaliknya, jika masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja incumbent, maka akan sangat berat bagi untuk memenangkan kontestasi politik kedepannya. "Tingkat kepuasan masyarakat itu sangat penting untuk seorang kepala daerah. Apalagi dalam Pilkada langsung seperti ini," jelasnya.

Peneliti Indo Barometer ini menjelaskan, seorang Gubernur memiliki tingkat popularitas cukup tinggi, namun jika kinerjanya dinilai tidak bagus maka akan sulit untuk mendulang suara. "Karena masyarakat sudah jenuh dan ingin yang baru yang lebih baik lagi. Makanya track record itu sangat penting," bebernya.

Menurutnya, bagi kepala daerah yang saat ini berniat maju di Pilkada serenata 2020 di Provinsi Jambi, yang harus dilakukan yakni memperbaiki kinerja. "Masih ada waktu yang tersisa jelang Pilkada ini, maka harus dikejar kinerjanya suapaya tingkat kepuasan masyarakat meningkat," sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW PAN Provinsi Jambi Husaini mengatakan jika partainya akan mengambil peran strategis di Pilkada 2020. Buktinya PAN mendorong semua kadernya untuk ikut bertarung, termasuk Pilgub yakni Ketua DPW H. Bakri.

“Kalau di Batanghari kita ada Hafiz dan Mahdan, Tanjab Barat ada Anwar Sadat, Tanja Timur ada Romi Hariyanto, Bungo kita punya Mashuri. Semua adalah kader kita dan mereka siap untuk berkompetisi,” katanya.

Politisi senior partai berlambang matahari biru ini menyebutkan, di Tanjab Timur partainya tidak membembuka pendaftaran kandidat. Selebihnya akan dibuka kerena harus berkoalisi dengan partai lain untuk mendapatkan tiket. “Kita yakin, bisa mendapatkan kemenangan di beberapa daerah,” sebutnya.

Husaini tidak menampik jika Pilkada 2020, menjadi tolak ukur pertarungan di Pemilu 2024. Karena itu pihaknya memberikan ruang kepada kader terbaik untuk bisa ambil bagian dalam kontestasi politik. “Pasti, secara tidak langsung ini akan berhubungan, makanya konsolidasi terus kita lakukan,” sebutnya lagi.

Sekretaris DPD Gerindra Provinsi Jambi, Najamuddin juga tidak memungkiri pertarungan politik pada Pilkada 2020 cukup menentukan. Sebagai salah satu partai pemenang Pemilu, Gerindra akan mempertahakan kemenangan pada Pemilu serentak 2024. “Jelas, kita ingin agar Pemilu 2024 Gerindra tetap menjadi pemenang,” kantanya.

Makanya selain mengusung kader di Pilkada 2020, pihaknya akan mendorong kandidat terbaik yang nantinya bisa berjuang bersama Gerindra. Disamping itu mereka memiliki visi misi yang bisa membangun daerah secara terukur dengan potensi yang dimiliki. “Karena itu kita akan mendorong kandidat yang memiliki visi misi yang sama dengan Gerindra,” tukasnya. (aiz/wan)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com