Pemeriksaan penumpang bus yang masuk ke Provinsi Jambi melalui Kabupaten Muaro Jambi.

NEWS in DEPTH: Putus Mata Rantai Penularan Covid-19, Perbatasan Pintu Masuk Jambi Harus Diperketat

Posted on 2020-03-31 16:38:01 dibaca 12726 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kebijakan lock down hanya bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Namun demikian, daerah punya kewenangan memperketat pintu masuk ke daerahnya masing-masing, terutama pintu masuk ke daerah yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga.

Untuk itu, Gugus Tugas sudah mulai melakukan beberaoa kebijakan yang segera diteraokan, seperti pembatasan orang masuk di enam pintu gerbang provinsi Jambi.

Johansyah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid19 Jambi mengatakan pada rapat gugus tugas (30/3)yang dipimpin Kapolda Jambi sudah diputuskan pengetatan orang masuk di Provinsi Jambi dalam enam titik.

Disebutkan Johan dari itu yakni perbatasan Jambi-Palembang di daerah Mestong. Kemudian di Tanjab Barat dengan Pekanbaru daerah Suban, lalu perbatasan Lubuk Linggau dengan Sarolangun. Selanjutnya ada di perbatasan Sumbar menuju Kerinci (Kayu aro) dan Sungai Penuh (Tapan), kemudian Bungo -Sumbar di daerah Rantau Ikil serta terahir di daerah Tanjabbar.

Nantinya kata Johan di enam wilayah ini akan dibentuk tim terpadu berisikan tenaga medis, TNI, Polda, Dishub, Polres.

"Siapaun orang yang masuk kita siapkan seleksi ketat dan ambulan juga kita siapkan,"jelas Johansyah.

Hari ini kata Johan dilengkapi sarana prasarana agar segera bertugas. Yang selama ini lalu lintas orang tak terpantau akan terlihat. "Nanti dalam tiga hari kedepan dipersiapkan, dan tim sudah bekerja tapi sarana tenda itu lagi dipersiaokan, mudah-mudahan cepat selesai karena untuk antisipasi arus mudik juga kam,"kata Johan.
Nantinya orang yang boleh masuk darrah harus sesuai protap kesehatan dan apabila ada gejala akan dibawa dengan ambulance ke rumah sakit terdekat. "Karena diperbatasan ini merupakan rumah sakit rujukan," jelasnya.
Walikota Jambi, Syarif Fasha menegaskan tidak akan melakukan lock down untuk Kota Jambi. Menurutnya, tindakan lock down tersebut harus menunggu perintah dari pusat.

“Tidak ada lock down-lock down. Bupati, Walikota, Gubernur tidak punya kewenangan untuk me-lock down, tetapi hanya bisa mengeluarkan kebijakan mengkarantina. Misalnya membatasi di pintu-pintu masuk dan keluar Kota Jambi hinga membatasi jam malam,” kata Syarif Fasha, Senin (30/3).

Lanjut Fasha, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan rapat kembali bersama pihak terkait untuk mengambil kebijakan seperti melakukan penjagaan ketat di pintu masuk yang berbatasan dengan kabupaten maupun dengan provinsi tetangga.

Bahkan diakui Fasha, saat ini pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak bandara. Terkait adanya pengurangan penerbangan sebagai salah satu upaya memperkecil kedatangan warga dari luar Kota Jambi.

“Informasinya dari 26 penerbangan tinggal 11 penerbangan lagi. Mungkin kita minta dikurangi lagi penerbangan ini, untuk jangan terlalu banyak penumpang yang masuk dari daerah terjangkit seperti Jakarta,” ungkapnya.

Namun Fasha juga menyebutkan, dalam waktu dekat Pemkot Jambi akan membatasi kegiatan malam di tengah masyarakat. Seperti swalayan, pedagang-pedagang kaki lima, warung di pinggir jalan akan dibatasi jam oprasionalnya.

“Saya sarankan bagi swalayan yang menjual sembako kebutuhan tiap hari jangan ditutup karena itu dibutuhkan masyarakat untuk belanja nantinya. Tetapi kalau yang jual pakaian, kosmetik dan lain sebagainya tempat permainan, salon, silahkan istirahatkan semua,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kerinci, telah membuka posko pencegahan Corona Virus Disearsce (Covid 19) di pintu masuk Kabupaten Kerinci yakni di Letter W dan Muara Hemat.

Di pintu masuk ini nanti, akan dilakukan pengecekan suhu tubuh bagi orang yang akan masuk ke Kabupaten Kerinci oleh petugas kesehatan.
"Untuk posko di Batang Merangin di Puskesmas Tamia dan Letter W di Puskesmas Gunung Tujuh," katanya.

Hermendizal menyebutkan bagi orang yang akan masuk Kerinci, petugas akan memeriksa suhu, jika ditemukan suhu tubuh yang melebihi dan adanya gejala corona, orang tersebut akan dibawa langsung ke Rumah Sakit Umum (RSU) MHA Thalib Kerinci mengunakan mobil ambulance. "Nanti mereka akan kita isolasi di RSU MHA Thalib Kerinci selama 14 hari," terangnya.

Sedangkan untuk setiap posko akan ditempatkan petugas yang terdiri Dinas Kesehatan, Polisi, TNI, Satpol-PP, BNPB dan Dishub. "Satu posko jumlah anggota dari setiap intasi kita tempatkan dua orang," pungkasnya.

Bupati Kerinci, Adirozal di dampingi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kerinci, Edminudin, juga telah melakukan peninjauan Posko 1 pencegahan virus corona (Covid 19 ) di Puskesmas Bedeng 12, Kecamatan Batang Merangin.

Bupati Kerinci Adirozal mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan Pemkab Kerinci dalam penanganan sekaligus pencegahan penyebaran virus corona melalui pengunjung yang melintas dari Jambi dan sekitarnya.

"Kita pastikan setiap pengunjung atau pengendara yang melintasi Posko pengawasan, untuk selalu dicek suhu tubuhnya guna mengantisipasi tidak adanya penyebaran di Kabupaten Kerinci ini,” sebutnya.

Mantan Wakil Walikota Padang Panjang ini juga berpesan kepada tim yang bertugas untuk berkomunikasi dengan baik dan memberikan pengertiannya kepada para masyarakat yang melintas pada saat pemeriksaan suhu.

“Utamakan tegur sapa yang sopan, jangan sampai ada kegaduhan dan komunikasi yang kasar pada saat pemeriksaan suhu nantinya, jika ditemukan pendatang (bukan orang Kerinci) yang suspect sebaiknya tidak usah melanjutkan perjalanan ke Kerinci," ungkapnya.

Sementara di Kota Sungai Penuh, pencegahan penyebaran dan penanganan Virus Corona (Covid-19), terus dilakukan secara massif dan terstruktur oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh.

Ketua Gugus Tugas pencegahan dan Penanganan virus Corona Kota Sungai Penuh, Kepala BPBD, Abrardani, menegaskan, berbagai upaya dilakukan Pemkot Sungai Penuh untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran Virus Corona.
"Kita telah melakukan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan pihak Pemkab Kerinci dalam pencegahan Virus Corona," ujar Abrardani.

Dia mencontohkan dalam hal pemantauan dan pengecekan arus orang dan barang, Pemkot Sungai Penuh dan Pemkab Kerinci saling berbagi tugas. Dimana Pemkot Sungai Penuh menjaga dan melakukan pengecekan di kawasan puncak perbatasan Sungai Penuh - Batas Sumbar.

Sementara Pemkab Kerinci melakukan pemantauan dan pengecekan di perbatasan Kerinci - Merangin di Muara Hemat dan di Perbatasan Kerinci - Solok Selatan.

"Siapun yang lewat di perbatasan, maka akan dilakukan tes kesehatan oleh petugas gabungan. Jika adanya yang mencurigai, maka langsung dibawa ke RSU dengan menggunakan ambulance," tegasnya.

Jubir Gugus Tugas Covid19 Tanjung Jabung Barat, H. Taharuddin, mengatakan, jalur Lintas Timur yang ada di Tanjab Barat, pihaknya juga mensiagakan ASN kecamatan, TNI dan Polri di kawasan perbatasan itu.

‘’Kalau untuk jalur pelabuhan kita juga siapkan semuanya pemantauan dan skrining kesehatan bagi penumpang-penumpang yang datang dari luar kota Kuala Tungkal,’’ jelasnya.

‘’Kesiapannya sendiri kami telah menyiagakan seluruh tim gabungan, ada dari kesehatan, karantina, imigrasi, disnaker, Polri dan TNI dengan alat-alat yang diperlukan dalam pemeriksaan,’’ sebutnya.

Dari Kabupaten Muaro Jambi dilaporkan bahwa menghadapi Pandemi Covid-19, Gugus Tugas Kabupaten Muarojambi melakukan kesigapan dengan menjaga pintu masuk dari Provinsi, salah satunya ialah dijalan Lintas Timur Kecamatan Mestong.

Di pintu masuk ini, pihak Gugus Tugas bersama Kepolisian melakukan pemeriksaan kepada sejumlah mobil Bus yang berasal dari luar daerah, sebelum diperiksa seluruh penumpang dan seluruh bagian Bus dilakukan penyemprotan Disinfektan.

"kami melakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada seluruh penumpang yang berasal dari luar kota, ini guna mengantisipasi terhadap penyebaran wabah virus corona, kita lakukan di pintu masuk provinsi jambi, semua kendaraan yang melintasi jalur ini, kita semprotkan cairan disinfektan termasuk juga juga penumpangnya kita semprot cairan disinfektan, dan kita periksa suhu tubuhnya, kita harapkan langkah ini dapat meminimalisir penyebaran Covid19 di provinsi jambi," sebut kapolres muarojambi AKBP Ardiyanto.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Kabupaten Muarojambi MHD Fadhil Arif SE mengatakan bahwa pihak Gugus tugas telah melakukan koordinasi agar melakukan penjagaan ketat di wilayah pintu masuk dari Provinsi lain dengan menyiagakan personel kepolisian dan personel penyemprot Disinfektan.

"Sejak hari Minggu (29/3) tim telah berjaga di pintu masuk yaitu di Jalintim Mestong, Tim memeriksa penumpang dan melakukan penyemprotan disinfektan, hal ini akan terua dilakukan sampai kondisi membaik,"jawab MHD Fadhil saat pelaksanaan Konpres Senin (30/3) sore.

Pemerintah Kabupaten Bungo terus melakukan upaya pencegahan terjadinya penyebaran virus corona (covid-19). Mulai Minggu 29 Maret, Pemerintah Kabupaten Bungo mulai menghentikan kendaran yang akan masuk ke Bungo.

Kepala Dinas Kominfo Bungo, Zainadi mengatakan penghentian kendaraan ini dilakukan pada tiga titik. Tujuannya untuk mendata nama, asal, dan alamat yang dituju di Kabupaten Bungo.

"Hal ini kita lakukan sebagai bentuk upaya memutus penyebaran virus covid-19. Jadi kami meminta maaf jika perjalanannya terganggu. Karna ini demi kebaikan kita semua," ucap Zainadi, kemarin.

Dijelaskannya, pemeriksaan kendaraan ini dilakukan pada tiga titik. Jika dari jalan lintas sumatra arah Jambi, kendaraan akan dihentikan di depan Puskesmas Babeko untuk dilakukan pendataan.

Sementara yang datang dari jalan lintas sumatra arah Merangin, akan dihentikan di depan SPBU Rantau Keloyang. Sedangkan yang datang dari arah Sumbar, kendaraan akan dihentikan di depan Kantor Camat Jujuhan.

"Selain melakukan pendatan tim gabungan ini juga melakukan pemeriksaan terhadap kondisi penumpang. Jika mencurigakan, maka akan langsung jadi Orang Dalam Pemantauan ," sebut Zainadi.

Selain itu, kata Zainadi, semua kendaraan yang melintas juga disemprot dengan cairan desinfekten. Tujuannya sama, untuk melakukan pencegahan terjadinya penyebaran virus corona.

"Kami juga tetap menghimbau masyarakat agar berdiam diri di dalam rumah jika tidak ada keperluan. Sementara untuk informasi masyarakat bisa mengakses website bungokab.id ," tutupnya.

Pemkab Tanjabtim juga sudah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) secara tertutup di ruang rapat utama Kantor Bupati.

Usai rapat, Sekda Tanjabtim, Sapril menegaskan, bahwa pemkab Tanjabtim mengambil langkah-langkah terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tanjabtim. Salah satunya pembatasan keluar masuknya orang ke Tanjabtim.

"Hal itu sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat tidak boleh Lockdown dan juga tidak mengkarantina wilayah. Jadi kita hanya pembatasan keluar masuk orang," katanya.

Dijelaskannya, ada Tiga titik pintu masuk yang akan ada pos penjagaannya, seperti di jalur masuk di Kecamatan Berbak, Geragai dan Mendahara Ulu. Diakuinya, seluruh stakeholder dilibatkan dalam pos penjagaan untuk pengamanan dan pemeriksaan.

"Orang yang masuk ke Tanjabtim akan diperiksa kesehatannya sesuai standar kesehatan," ungkapnya. (hfz/adi/era/ptm/lan/sun)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com