Ilustrasi

Disinfeksi Masker Sebelum Dibuang

Posted on 2021-02-22 14:12:28 dibaca 3415 kali

JAMBIIPDATE.CO, JAMBI – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta masyarakat melakukan disinfeksi terhadap masker sekali pakai. Ini perlu dilakukan sebelum dibuang ke tempat sampah. Karena dapat menularkan virus ke orang lain.

“Masker kita gunakan untuk mencegah supaya tidak menularkan ke orang lain. Tetapi masker punya potensi menularkan apabila kita membuang masker bekas pakai ke tempat sampah atau ke tempat yang tidak ada pengamannya,” kata Ketua Subbidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, dokter Lia G. Partakusuma di Jakarta, Jumat (19/2).

Menurutnya, baik masker medis sekali pakai, maupun masker biasa harus melewati proses pencucian dengan detergen atau disinfektan untuk menghilangkan virus.

Khusus untuk masker sekali pakai, setelah melewati proses disinfeksi perlu dihancurkan dengan cara menggunting atau menyobek semua bagiannya. Termasuk tali pengait. “Artinya kita sudah membantu lingkungan. Jangan lupa buang ke tempat sampah khusus,” imbuh Lia.

Dia meminta kepada pengurus RT/RW, pengurus rumah susun dan perkantoran untuk menyediakan tempat khusus untuk pembuangan masker sekali pakai. Tujuannya untu memudahkan petugas kebersihan.

Terutama untuk lokasi yang menjadi isolasi mandiri pasien positif COVID-19. Limbah masker harus dibungkus terlebih dahulu dan diberi tanda infeksius sebelum diangkut ke tempat pengolahan khusus limbah infeksius. Nantinya akan dimasukkan dalam kategori bahan berbahaya dan beracun (B3).

“Semua pihak harus melakukan hal ini. Tujuannya sebagai salah satu cara mengurangi potensi infeksi COVID-19 dan memastikan keamanan lingkungan hidup,” paparnya.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sejak awal pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020 hingga awal Februari 2021, telah terdapat 6.417,95 ton timbunan limbah medis COVID-19.Hampir 1,2 juta tenaga kesehatan di Indonesia (Nakes) atau tepatnya 1.191.031 orang yang telah divaksinasi COVID-19. Ini setelah pada Jumat (19/2) ada tambahan 26.887 orang.

“Sebanyak 668.914 orang dari total 1.191.031 tenaga kesehatan yang divaksin telah mendapatkan dosis kedua. Jumlah tersebut bertambah 57.047 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat (19/2).

Pemerintah menargetkan vaksinasi tenaga kesehatan di Tanah Air terhadap total 1.468.764 orang. Sementara total sasaran vaksinasi adalah 181.554.465 jiwa dari seluruh penduduk Indonesia. Artinya sekitar 70 persen dari total populasi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).


Program vaksinasi tahap pertama menyasar tenaga medis, kemudian akan menyusul dilakukannya vaksinasi COVID-19 terhadap petugas layanan publik dan lansia.

Program vaksinasi tahap kedua yang menyasar petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia) telah dimulai sejak 17 Februari lalu di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. “Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua akan menyasar 38.513.446 orang. Terdiri dari 21 juta lebih untuk lansia dan sisanya petugas pelayanan publik,” imbuhnya seperti dikutip dari Jambi Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup).

Dalam program vaksinasi COVID-19 tahap kedua, kelompok yang diprioritaskan adalah lansia, pedagang pasar serta tenaga pendidik. Seperti guru dan dosen. Juga tokoh agama atau penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, ASN, aparat keamanan, pekerja pariwisata, pekerja pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta wartawan dan pekerja media.

“Kelompok masyarakat yang termasuk pada tahap kedua program vaksinasi tersebut merupakan orang-orang yang memiliki interaksi serta mobilitas tinggi. Selain itu, rentan terpapar COVID-19. Karena itu, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) menjadi kunci,” tandas Nadia.

Sementara itu, penularan Covid-19 di Provinsi Jambi kembali bertambah. Terdapat 10 kasus baru yang semuanya berasal dari Kota Jambi pada Jumat (19/2). Disamping itu bertambah 26 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Serta tak ada kasus kematian yang terjadi.

Untuk penambahan 10 positif Covid-19 asal Kota Jambi didapatkan dari berbagai gejala.

“Seperti riwayat kontak dari pasien terdahulu, lalu suspek Covid-19, dan hasil screening antigen positif,” ujar,” Juru bicara satgas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah.

Sementara, untuk 26 pasien sembuh Covid-19 terbanyak 20 orang dari Kota Sungai Penuh dan 6 orang asal Tebo.

“Pasien ini dinyatakan sembuh karena hasil swab sudah dua kali menunjukkan hasil negatif corona,” kata Johansyah.

Total kasus Covid-19 hingga Jumat, ada 5.178 kasus. Dengan rincian, 1.171 masih dirawat, 3.927 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 80 kematian. Untuk jumlah kematian sendiri tak bertambah pada kemarin. Kemudian ada 384 spesimen Swab yang sedang ditunggu hasilnya. (aba/fin)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com