Insiden di Laut China Selatan, Puluhan ABK Kapal Selam Amerika Serikat Luka-luka

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA– Kapal Selam USS Connecticut dilaporkan mengalami insiden di Laut China Selatan saat sedang melakukan operasi rutin, Sabtu (2/10/2021).

Dikutip dari New York Post, kapal selam canggih itu diduga menabrak objek tak dikenal di perairan antara China dan Asia Tenggara itu.

Armada Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal selam USS Connecticut yang bergerak cepat cepat menabrak objek saat menyelam sore hari 2 Oktober.

Pernyataan itu mencatat bahwa “tidak ada cedera yang mengancam jiwa” dan menambahkan bahwa kapal selam itu “dalam kondisi aman dan stabil.”

“Pabrik dan ruang propulsi nuklir USS Connecticut tidak terpengaruh dan tetap beroperasi penuh. Tingkat kerusakan pada sisa kapal selam sedang dinilai,” pernyataan itu menyimpulkan. “Angkatan Laut AS belum meminta bantuan. Insiden itu akan diselidiki.”

Armada Pasifik tidak merinci lokasi USS Connecticut ketika insiden itu terjadi, dengan mengatakan kapal itu “beroperasi di perairan internasional di kawasan Indo-Pasifik.”

Namun, Associated Press dan USNI News melaporkan tabrakan itu terjadi di Laut Cina Selatan saat kapal selam itu sedang melakukan operasi rutin.

Kedua media itu melaporkan bahwa kapal selam sedang menuju pelabuhan di Guam dan insiden tersebut belum diumumkan sebelumnya untuk menjaga keamanan operasional.

The Associated Press, mengutip dua pejabat Angkatan Laut, melaporkan bahwa dua pelaut di atas USS Connecticut menderita luka sedang dan sekitar sembilan lainnya mengalami luka ringan seperti goresan dan memar. Semua dirawat di atas kapal selam.

Tidak jelas objek apa yang ditabrak kapal itu, tetapi AP melaporkan bahwa para penyelidik telah mengesampingkan kapal selam lain. Seorang pejabat menyebut ke media bahwa itu bisa saja kapal yang tenggelam, wadah yang tenggelam atau benda lain yang belum dipetakan.

Tabrakan itu bukan insiden malang pertama yang menimpa USS Connecticut. Awal tahun ini, anggota kru di kapal selam mengeluhkan kutu busuk selama berbulan-bulan dan menuduh bahwa komandan lambat untuk memperbaiki masalah.

Seorang juru bicara Angkatan Laut membantah bahwa kutu busuk telah ditemukan di kapal selam sebelum Februari tahun ini.(nypost/fajar)